Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Lebih Dekat Sosok Profesor Jan Youn Cho, Rektor Asing Pertama di Indonesia

Jang Youn Cho sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Hankuk University of Foreign Studies untuk mengisi bidang Cyber University of Foreign Stu

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mengenal Lebih Dekat Sosok Profesor Jan Youn Cho, Rektor Asing Pertama di Indonesia
BKKP/KEMENRISTEKDIKTI
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memperkenalkan rektor asing pertama di Indonesia. Rektor asing pertama itu adalah Profesor Jang Youn Cho (paling kanan). Jang Youn Cho asal Korea Selatan ini akan memimpin Universitas Siber Indonesia, perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang membidangi siber. 

* 2006-2010 Dekan Perguruan Tinggi Administrasi Bisnis, Sekolah Pascasarjana Bisnis, Universitas Hankuk

* 2014-2017 Wakil Presiden Universitas Hankuk & Rektor dari Cyber Hankuk University for Foreign Studies, di Korea Selatan.

Mengenal Universitas Siber Asia

Mengutip laman Universitas Nasional (Unas) dilaporkan Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) menerima izin prinsip pendirian Universitas Siber Asia dari Menristekdikti, Mohamad Nasir, dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke 24 di Sanur, Bali, Senin (26/8/2019).

Unsiber merupakan universitas swasta berbasis full online learning pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi dari pemerintah.

Baca: Kapolres Madiun Gelar Pasukan Operasi Patuh, Kaget Temukan Pengeras Suara Mobil Patroli Tak Fungsi

Pendirian Universitas Siber Asia mengukir sejarah baru dalam dunia pendidikan di Indonesia serta menegaskan komitmen YMIK sebagai Pionir Perubahan dalam bidang pendidikan.

Universitas Siber Asia akan menjalankan tiga strategi utama, yaitu meningkatkan kuantitas, memberikan fitur-fitur pengajaran yang sesuai dengan masa depan era revolusi industri 4.0 dan menghadirkan pengajaran dengan kualitas dunia (world class learning).

Berita Rekomendasi

Universitas berbasis pengajaran online ini merupakan jawaban untuk mengatasi bonus demografi di tahun 2030 – 2040, dimana jumlah penduduk usia produktif yaitu berkisar 15 – 64 tahun lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.

Pendidikan berbasis full online learning dan full learning management system ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah dan menjawab tantangan Era Revolusi Industri 4.0, memberikan efisiensi dalam layanan pendidikan tinggi dalam skala tidak terbatas bagi penduduk Indonesia tidak saja di perkotaan namun juga daerah terpencil yang memiliki akses internet

Bahkan dengan biaya pendidikan yang terjangkau, dapat membantu para pekerja dengan penghasilan rendah untuk tetap dapat mengakses pendidikan tinggi.

Nantinya, sistem pembelajaran Universitas Siber Asia memanfaatkan jaringan internet secara terbuka dan masif melalui program Massive Open Online Course akan menghadirkan fitur-fitur pembelajaran berorientasi masa depan untuk mempersiapkan lulusannya menghadapi era revolusi industri 4.0.

Universitas Siber Asia juga akan menjaga kualitas dengan membawa pembelajaran kelas dunia yang salah satunya dilakukan dengan membawa para pengajar terbaik dari berbagai negara seperti Amerika, Korea dan juga Indonesia.

Baca: Sering Lihat Hotman Paris Dekati Wanita Cantik, sang Anak: Ada Arti Karma

Didukung dengan insfrastruktur dan teknologi dari Korea, serta pengajar yang kompeten di bidangnya baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Universitas Siber Asia ditargetkan akan mulai menerima mahasiswa baru tahun depan melalui lima program studi yang akan dibuka yaitu Manajemen Kontemporer dan e-commerce, Akuntansi dan Perpajakan, Sistem Informasi, Informatika, Penyiaran dan Komunikasi Digital.

Untuk menyiapkan universitas Siber Asia, YMIK didampingi oleh pakar yang telah berpengalaman dalam memimpin universitas siber di Korea Selatan, yaitu Profesor Jan Youn Cho.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas