Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kematian TKW Lily Wahidin di Malaysia Masih Misterius, Diduga Organ Tubuhnya Diambil Paksa

Di jenazah Lily terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat yang dipertanyakan pihak keluarga.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kematian TKW Lily Wahidin di Malaysia Masih Misterius, Diduga Organ Tubuhnya Diambil Paksa
KOMPAS.com/YAMIN ABDUL HASAN
Dua anak dari korban Lily Wahidin yang duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) berpose dengan memegang foto kedua orang tuanya di kediamannya di Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (17/09/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia bernama Lily Wahidin (28) dikabarkan meninggal di Malaysia.

Spekulasi tentang kematian Lily beredar, termasuk dia meninggal karena jatuh.

Namun keluarga menduga kematian Lily bukan karena jatuh, tapi dibunuh.

Hal itu terlihat dari sejumlah kejanggalan dari jenazah TKW asal Kota Ternate, Maluku Utara ini.

Di jenazah Lily terdapat jahitan panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat yang dipertanyakan pihak keluarga.

Baca: Diminta Pulang ke Indramayu, TKW yang Hilang Kontak Selama 13 Tahun Menolak

Baca: TKW Enung Nuroh Meninggal di Arab Saudi Setelah Sempat Koma 5 Hari

Juga terdapat ketidaksesuaian pada dokumen kematian Lily.

“Kalau yang kami duga, korban ini tidak jatuh dari ketinggian tapi dibunuh,” kata Mahrus, suami Lily saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2019).

Berita Rekomendasi

“Kalau tidak dibunuh, lalu diambil organ tubuhnya terus untuk apa jahitan begitu panjang dari bawah kerongkongan hingga bawah pusat. Begitu juga jahitan di atas pinggul kanan,” kata Mahrus lagi.

Dalam dokumen kematian Lily, tidak dijelaskan rumah sakit mana Lily dirawat sejak dinyatakan jatuh.

Di situ hanya tertulis bahwa tempat kematiannya di Prima Tanjung, Jalan Fettes, Tanjung Tokong, Pulau Pinang, Malaysia.

Di bawah dokumen daftar kematian/permit mengubur juga tidak ada satu pun pejabat yang bertanda tangan yang mengesahkannya.

Yang ada hanya cap nama dokter serta tanda tangannya.

Begitu pun pada dokumen fotokopi yang tertulis di kop Polis Diraja Malaysia.

“Dokumen itu, kalau di Indonesia mirip dengan laporan pengaduan ke polisi,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas