Mahfud MD: Provokator Selalu Ada, Tapi Aspirasi Utama Pendemo Tetap Jadi Perhatian Publik
Sebab publik tetap akan menaruh perhatian terhadap aspirasi utama yang disampaikan demonstran.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Suluh Kebangsaan Mahfud MD menyebut kehadiran penumpang gelap yang tunggangi aksi unjuk rasa merupakan hal biasa. Namun katanya, hal tersebut tak serta merta membuat aspirasi dari para demonstran jadi kabur.
Sebab publik tetap akan menaruh perhatian terhadap aspirasi utama yang disampaikan demonstran.
"Isu penumpang dan sebagainya, menurut saya biasa. Setiap demo ada penumpang, ada provokatornya. Tapi itu tidak pernah menjadi arus utama," ungkap Mahfud dalam jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).
"Yang menumpang ada, tapi nggak pernah menjadi perhatian publik. Karena yang jadi perhatian publik aspirasi utamanya," tegas dia.
Berdasarkan pengalamannya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan penyusup yang membawa aspirasi terselubungnya ke tengah-tengah demonstrasi, juga biasa terjadi di tingkat pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca: Pemprov DKI Minta Polisi Rehabilitasi Nama Baiknya Soal Tuduhan Ambulans Bawa Batu
"Itu biasa ada di tingkat Pemerintah pun di aparat, ada juga yang nyusup gitu memanas-manasi lawan," ucapnya.
Tapi lebih lanjut, Mahfud mendukung aksi penyampaian pendapat yang dilakukan para mahasiswa. Namun penyampaian aspirasi tetap harus berada pada jalur tertib dan patuh terhadap aturan yang ada.
"Yang penting demo itu bagus, saya dukung mahasiswa demo tetapi tetap dengan tertib dan membawa aspirasi," ujarnya.
Ia meminta para mahasiswa maupun pihak lainnya untuk tenang sejenak, demi memberikan waktu bagi para dewan di DPR mencerna dan merundingkan segala aspirasi yang disampaikan.
"Sekarang waktunya cooling down. Untuk apa? biar diolah dulu isi demonya. Kalau demo terus, kapan (Dibahas)? Padahal udah ditangkap maksdunya," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menegaskan bahwa ia tidak asal bicara soal adanya pihak lain yang menunggangi aksi unjuk rasa mahasiswa, selama dua hari kemarin.
Meski mengklaim tahu persis ada kelompok-kelompok non mahasiswa yang memanfaatkan kesempatan aksi unjuk rasa, tapi Yasonna meminta agar hal ini tidak perlu dipersoalkan lebih lanjut.
"Ada lah. Kita nggak asbun (re: asal bunyi) kok," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.