Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Istri Polisi yang Jadi Korban Pengeroyokan Padepokan Silat

Tawuran itu mengakibatkan seorang aparat kepolisian, Komisaris Polisi, Aditia Mulya, menjadi korban pengeroyokan.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Cerita Istri Polisi yang Jadi Korban Pengeroyokan Padepokan Silat
WARTA KOTA
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden perkelahian antara dua kelompok padepokan pencak silat di Wonogiri, Jawa Tengah, pada beberapa waktu lalu, masih meninggalkan cerita.

Tawuran itu mengakibatkan seorang aparat kepolisian, Komisaris Polisi, Aditia Mulya, menjadi korban pengeroyokan.

Pada waktu itu, Aditia, yang masih menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Wonogiri menjadi korban karena berupaya memisahkan terjadinya perkelahian.

Berselang empat bulan dari insiden itu, kondisi Aditia sudah mulai membaik. Dewi Setyowati (39) mengungkapkan mengenai kondisi suaminya.

"Alhamdulillah sudah semakin membaik, semakin stabil, sudah sering merespon," kata dia, dalam keterangannya, Kamis (26/9/2019).

Akibat dari kejadian pengeroyokan itu, Aditia, menderita cedera di bagian tengkorak kepala. Aditia sempat menjalani pengobatan di Singapura General Hospital.

Baca: Penggandaan Uang, Padepokan di Lampung Selatan Digregek Polisi, Raup Rp 1,698 miliar

Berita Rekomendasi

Setelah menjalani perawatan di luar negeri, kata Dewi, suaminya sudah dapat merespon keadaan di lingkungan sekitar.

"Kalau di sini, responnya sudah lebih baik. Karena mungkin karena ada anak-anak juga, kan dengar suara anak, ibunya Mas Adit juga lagi di sini," ujarnya.

Dewi menyayangkan kejadian yang dialami oleh suaminya tersebut. Hal ini, karena Aditia belum dapat kembali bekerja sebagai aparat kepolisian.

Selain itu, ketiga orang anak dari pasangan suami-istri itu kehilangan waktu bermain.

"Anak-anak suka tanya, 'Kapan yah Papi sembuh? Ingin berenang lagi, pingin main sama Papi'" kata dia.

Namun, seiring perjalanan waktu, dia menambahkan, anak-anaknya sudah dapat menerima kondisi ayahnya.

Sebelumnya, AKP Aditya Mulya menjadi korban pengeroyokan oleh massa saat melaksanakan tugas pengamanan perkelahian antar perguruan silat di Wonogiri pada 8 Mei 2019.

Pada 16 Mei 2019, AKP Aditya Mulya dirujuk ke Singapore General Hospital untuk mendapatkan perawatan intensif lanjutan.

Sebagai bentuk penghargaan atas jasa korban, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengeluarkan Keputusan Kapolri untuk Aditya Mulya dengan memberikan penghargaan kepada anggota Polri berupa kenaikan pangkat.

Surat itu tertuang dalam Nomor Kep/918 N/2019.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas