Din Syamsuddin Sarankan Jenazah Randi Kader IMM Diotopsi Pihak Internal Muhammadiyah
Menurut Din Syamsuddin, hal itu perlu dilakukan agar hasil pengusutan jujur dan transparan, serta tidak menimbulkan fitnah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, M Din Syamsuddin, meminta agar otopsi jenazah mahasiswa yang tewas saat aksi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, dilakukan oleh Tim Internal Muhammadiyah.
Menurut Din Syamsuddin, hal itu perlu dilakukan agar hasil pengusutan jujur dan transparan, serta tidak menimbulkan fitnah.
"Mendorong pengusutan yang jujur dan transparan, dan agar tidak menimbulkan fitnah sebaiknya dilakukan otopsi oleh tim internal Muhammadiyah," ujar Din kepada wartawan dalam keterangannya, Kamis (26/9/2019).
Menurut Din, Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo, asal Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
"Randi seorang kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Kendari, Sulawesi Tenggara. Saya berpesan kepada segenap Keluarga Besar IMM/AMM di seluruh Tanah Air, untuk memanjatkan doa ke hadirat Allah SWT agar almarhum memperoleh husnul khatimah," harap dia.
Randi diduga tewas tertembak pada Kamis (26/9/2019), saat aksi demontrasi mahasiswa.
Din berharap, semua pihak khususnya kader Muhammadiyah agar tetap tenang dan tidak terhasut untuk melakukan tindakan anarkisme, serta selalu kompak dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar.
"Menerima peristiwa ini sebagai musibah dan tragedi demokrasi akibat tindakan represif yang patut disesalkan," kata dia.
Tanggung Jawab
Keluarga besar korban luka tembak, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Randy, meminta bentuk tanggung jawab petinggi Polri yang menyebabkan mahasiswa tewas karena diduga luka tembak.
“Kami dari pihak keluarga menginginkan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam hal ini. Jadi bagaimana bentuk tanggung jawabnya, entah seperti apa, kita butuhkan tanggung jawab” kata keluarga korban Randy, Rasmin, Jumat (27/9/2019).
Keluarga korban sangat menyayangkan terjadinya peristiwa sampai menyebabkan Randy tewas karena luka tembak.
“Kita dari keluarga besar, mengutuk keras tindak ini, kalau itu benar terjadi (penembakan). Hanya kan informasi belum pasti juga, memang anak ini kebanggan kami,” ujarnya.
Baca: Satu Lagi Mahasiswa Kendari Meninggal Akibat Benturan di Kepala Saat Berunjuk Rasa di Gedung DPRD
Baca: Buka Rapat Paripurna MPR, Zulhas Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Mahasiswa di Kendari
Randy merupakan anak pertama dan putra satu-satunya dari La Sali dan Wa Nasrifa.