Mendikbud Larang Siswa Ikut Demo, Polisi Alihkan Arus Lalu-lintas di Senayan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy melarang pelajar turun ke jalan, berunjuk rasa.
Editor: Dewi Agustina
![Mendikbud Larang Siswa Ikut Demo, Polisi Alihkan Arus Lalu-lintas di Senayan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ribuan-mahassiswa-dari-berbagai-kampus-dan-organisasi-memenuhi-jalan-di-sekitar-gedung-dpr-ri.jpg)
"Dari arah barat bisa lewat lapangan tembak tembus Patal Senayan, ke luar Kejompongan," ujar petugas Ditlantas Polda Metro Jaya yang sedang bertugas saat itu.
Polisi tidak bisa memastikan kapan Jalan Gatot Subroto dibuka dan dapat kembali dilalui kendaraan.
"Kalau kapan dibuka, nanti kita menunggu instruksi dari pimpinan," ujarnya.
![Massa demo meloncati tembok pembatas jalan Tol Dalam Kota karena dipukul mundur oleh polisi dengan dilemparnya gas air mata pada aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Aksi ini dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus terkait kontroversi RKUHP dan RUU KPK serta beberapa isu yang sedang bergulir. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-mahasiswa-dpr_20190925_002658.jpg)
Aksi Mujahid 212
Massa aksi Mujahid 212 berencana bergabung dengan mahasiswa untuk mengikuti aksi di depan DPR RI pada Senin (30/9/2019).
Hal tersebut disampaikan orator aksi dari atas mobil komando yang terparkir di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Sabtu (28/9/2019).
"Saudara-saudara siap untuk mengikuti aksi 30 September lusa bergabung bersama adik-adik mahasiswa?" tanya orator.
Baca: Bebby Fey Ungkap Sosok Atta Halilintar saat Bertemu di Kamar Hotel: Anaknya Asyik, Kayak Manja Gitu
"Siaaap," jawab massa aksi Mujahid 212 serempak.
Peserta dalam aksi damai ini beragam mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Mereka mengenakan pakaian muslim dan membawa atribut spanduk serta bendera tauhid. Aksi damai berlangsung tertib.
Perwakilan massa aksi juga rutin berkeliling lokasi sambil membawa kantung sampah untuk memastikan tidak ada sampah yang berserakan di lokasi aksi.
Sejumlah peserta Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, menanggapi komentar tentang aksi tersebut yang dinilai mengambil momentum aksi mahasiswa sebelumnya.
Seperti diketahui, pada 23 dan 24 September 2019, ada demo besar-besaran mahasiswa di sekitar gedung DPR MPR Jakarta.
Bahkan satu hari setelahnya, tanggal 25 September 2019, ada aksi pelajar yang juga menyedot perhatian masyarakat. (tribun network/ldu/kompas.com)