Penuturan Sejumlah Warga Tentang Kisah Mistis di Menara Saidah
Menurut Rosyati, saat Menara Saidah pertama kali dikosongkan masih digunakan untuk salat Idul Fitri dan salat Jumat bagi warga sekitar.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pada 2007 Menara Saidah resmi ditutup untuk umum karena pondasi gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat serta dianggap membahayakan keselamatan penghuni.
Menurut Rosyati, saat Menara Saidah pertama kali dikosongkan masih digunakan untuk salat Idul Fitri dan salat Jumat bagi warga sekitar.
Berselang lama, berkembang cerita mistis seperti pekerja diganggu makhlus halus berwujud wanita.
Ia mendengar kabar selama proses pembangunan ada pekerja yang meninggal dan setelah gedung kosong jadi banyak cerita mistisnya.
"Bilang digodain dan diperlihatkan sosok makhluk halus. Tapi kan cuma cerita aja," ungkap dia.
"Sampai saat ini juga kalau Idul Adha masih digunakan untuk pemotongan hewan di area belakang Menara Saidah sama orang yang punya," dia menambahkan.
TribunJakarta.com mendengar cerita serupa dari Amilin (48), warga yang memiliki warteg di dekat Menara Saidah.
Ia menuturkan hal senada.
Bahwa cerita mistis baru diperbincangkan setelah Menara Saidah tak digunakan untuk aktivitas perkantoran.
"Kalau orang sini ditanya ya enggak ada apa-apa. Tapi kalau orang lain ya suka digangguin," ucap Amilin.
"Waktu lagi makan nasi di sini yang kerja di dalam bilang melihat sosok perempuan di basemen," ia menambahkan.
Rosyati dan Amilin memastikan mereka yang mengalami hal mistis ialah orang luar yang pernah masuk ke dalam Menara Saidah.
Sejak kosong gedung tersebut tak ditutup dengan seng putih seperti saat ini.
Meski lama kosong dan tak ada aktivitas perkantoran, Menara Saidah masih dijaga oleh sejumlah petugas keamanan.