Deteksi Pergerakan Kelompok Teroris, Kepala BIN Minta Dukungan Peran Masyarakat
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyikapi penusukan Menkopolhukam Wiranto yang diduga dilakukan oleh teroris.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyikapi penusukan Menkopolhukam Wiranto yang diduga dilakukan oleh teroris.
Ia meminta masyarakat mewaspadai tumbuhnya benih-benih terorisme di lingkungan sekitar.
Kelompok teroris, menurut dia, saat ini bergerak melalui sel-sel kecil sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mengawasinya.
"Karena mereka pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil, orang per orang, kelompok per kelompok. Kami mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi bibit-bibit," kata Budi selepas menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Baca: Kisah Cinta Pelaku Penusukan Terhadap Wiranto: Pernah Dipenjara karena Bawa Lari Anak Gadis Orang
Baca: Lihat Wajah Cantik Anak Kembarnya, Kesedihan Bikin Kaki Ammar Zonni Seperti Tak Menapak dan Pingsan
Baca: Cerita Teman Pelaku Penusukan Menkopolhukam Wiranto, SA Dulu Frustasi Sundut Api Rokok ke Keningnya
Budi mengatakan, BIN sejak awal juga berupaya mendeteksi pergerakan kelompok teroris yang diduga terlibat dalam penusukan Wiranto.
Namun, akan lebih efektif bila didukung peran serta masyarakat.
"Dari awal sudah disampaikan bahwa kami juga mendeteksi dari kelompok-kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah) termasuk saudara Abu Rara," ucap dia.
Budi sebelumnya mengungkapkan, penusuk Wiranto merupakan anggota kelompok terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Baca: Gunakan Jasa Pengawal Pribadi, Krisdayanti: Bukan Sok-sokan
Baca: Terkait Penusukan Menkopolhukam Wiranto, Partai Demokrat Nilai Pengamanan Pejabat Negara Dilematis
Baca: Penampakan Rumah Pelaku Penikaman Terhadap Menkopolhukam Wiranto
"Dari dua pelaku ini kita sudah bisa mengindentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi," ujar Budi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Ia menyampaikan, pelaku, yakni Abu Rara, dulunya anggota JAD dari Kediri, Jawa Timur dan kemudian pindah ke Bogor.
Setelah cerai dengan istrinya, Abu Rara pindah ke Menes, Pandeglang, Banten.
"Karena cerai dengan istri pertama pindah ke Menes. Dan difasilitasi oleh salah satu Abu Syamsudin, dari Menes, untuk tinggal di sana (Menes)," ucap dia.
"Beberapa kegiatan daripada yang bersangkutan memang sudah dideteksikan bahwa saat ini sedang dalam pengembangan untuk menangkapnya," kata Budi.
Adapun Wiranto ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, siang tadi.
Menurut polisi, Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.
Keduanya berinisial SA dan FA. Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Wiranto Ditusuk, Kepala BIN Minta Masyarakat Waspadai Bibit-bibit Terorisme