Instruksi Jokowi kepada Kapolri agar Kasus Penusukan Wiranto Tak Terulang Lagi
Jokowi sudah meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menambah pengamanan kepada pejabat-pejabat negara
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjenguk Menkopolhukam Wiranto yang dirawat di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 11.15 WIB.
Setelah menjenguk Wiranto selama kurang lebih 10 menit, Jokowi menjelaskan kondisi Wiranto sudah stabil dan bisa diajak berbicara.
Baca: Relawan Jokowi - Maruf Amin Sebut Cuitan Hanum Rais Mengandung Kebohongan
“Kondisi beliau sudah baik dan stabil. Pak Wiranto malah bilang pada saya ingin segera pulang dan bisa ikut ratas (rapat terbatas) lagi,” ungkap Jokowi ditemani Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin dan Mensesneg Pratikno serta Kepala RSPAD dr Terawan Agus Putranto.
Kepada awak media, Jokowi sudah meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menambah pengamanan kepada pejabat-pejabat negara.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar peristiwa yang menimpa Wiranto tak terulang.
Baca: Jokowi: Pasti Ada Orang Papua Jadi Menteri Kabinet Kerja Jilid ll
“Saya sudah perintahkan Kapolri agar ditambahkan pengamanan kepada pejabat, meski pun sudah ada tapi ditambah. Agar peristiwa yang menimpa Pak Wiranto tak terulang lagi,” pungkasnya.
Setelah itu Jokowi berpamitan dan menuju ke mobil RI 1 untuk meninggalkan RSPAD Gatot Soebroto.
Kondisi terakhir Wiranto
Sementara itu diberitakan Tribunnews.com, sejumlah tokoh terus berdatangan untuk menjenguk Menko Polhukam Wiranto yang dirawat di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019) pagi.
Di antaranya mantan Menteri Perindustrian tahun 2014-2016 Saleh Husin dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar.
Usai menjenguk Wiranto, Saleh menjelaskan bahwa saat ini Wiranto sudah sadar dan dapat diajak bicara.
Usai penyerangan yang menimpanya pada Kamis (10/10/2019) siang di Pandeglang, Banten, Wiranto dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani operasi.
“Beliau masih berbaring dan saya lihat sudah bisa diajak berbicara meski pun masih lemas, badannya juga masih dipasang peralatan medis setelah operasi. Pak Wiranto malah bicara sama saya untuk terus kuat beraktivitas,” ungkap Saleh.
Baca: Tanggapan Para Tokoh Terkait Insiden Penusukan Wiranto, dari Fahri Hamzah hingga Rocky Gerung
Saleh mengatakan saat ini Wiranto telah dipindahkan ke ruang perawatan di mana sebelumnya Wiranto berada di ruang ICU setelah menjalani operasi selama kurang lebih tiga jam.
Sementara itu Agum Gumelar menegaskan bahwa kondisi Wiranto sudah membaik.
“Kalian tahu kan kemarin beliau menjalani operasi tiga jam, operasinya cukup besar. Tapi alhamdulillah kondisinya baik tadi, sekarang sudah membaik,” pungkas Agum sembari masuk ke dalam mobilnya.
Sebelumnya Biro Kumsidhal (Hukum, Persidangan, dan Hubungan Kelembagaan) Kemenko Polhukam menjelaskan bahwa Wiranto ke Pandeglang, Banten kemarin dalam rangka peresmian gedung kuliah Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) di Pandeglang, Banten sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah melakukan peresmian dan berdialog dengan pihak kampus serta mahasiswa di sana, pukul 11.30 Wiranto menuju ke Alun-alun Kecamatan Menes, Pandeglang untuk kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.
Namun pada pukul 11.50 WIB Wiranto yang telah sampai di alun-alun dan turun dari mobil tiba-tiba diserang orang tak dikenal menggunakan senjata tajam mengenai perutnya.
Penyerangan itu juga diketahui melukai Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seseorang bernama Fuad.
Pelaku anggota ISIS?
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan dua pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten sudah diamankan.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan dua pelaku adalah laki-laki dan perempuan.
Dedi Prasetyo menjelaskan, pelaku yang bersenjata tajam yang mencoba untuk menusuk Wiranto diduga terpapar ISIS.
"Pelaku yang laki-laki dapat diduga terpapar radikal ISIS," ujar Dedi Prasetyo, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat diwawancarai dalam Breaking News Kompas TV, Kamis (10/10/2019).
Baca: Polri: Tersangka Penusukan Menggunakan Gunting
Saat ini dua pelaku masih diperiksa di Polda Banten.
"Jadi sedang didalami oleh Polda Banten. Nanti akan dibackup oleh Densus 88. Kalau sudah lengkap nanti kita jelaskan,apa motifnya, latar belakang terduga," jelasnya.
Dia menjelaskan, penyerangan dan penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto terjadi saat mantan Panglima ABRI itu melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Wiranto ditusuk saat hendak pulang ke Jakarta usai menghadiri acara peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla’ul Anwar, di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi.
Saat turun dari mobilnya, Wiranto disambut masyarakat, di Alun-alun Menes. Dari alun-alun Menes rencananya Wiranto akan bertolak ke Jakarta menumpang helikopter.
Baca: Kronologi Penusukan Wiranto di Pandeglang Banten
Dari kerumunan masyarakat, dari belakang datang dua pelaku yakni laki-laki dan perempuan menyerang dan menusuk Wiranto hingga tersungkur.
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto terluka karena berusaha menghalangi aksi penyerangan terhadap Wiranto. Kapolsek Menes kini dirawat di RSUD Berkah Pandeglang.
"Saat itu pak Wiranto melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Pandeglang. Jadi spontan ada masyarakat yang mendekat, kemudian melakukan penyerangan. Yang mengakibatkan Kapolsek terluka dan pak Wiranto terluka," jelasnya.