Kopi Asal Indonesia Diminati Warga Rusia
Tercatat pada tahun 2018, Indonesia berada pada peringkat 11 sebagai negara pengekspor kopi ke Rusia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat pada tahun 2018, Indonesia berada pada peringkat 11 sebagai negara pengekspor kopi ke Rusia.
Menurut Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi, tahun lalu, 3.628 ton kopi diekspor dari Indonesia ke negara Tirai Besi tersebut.
"Tahun 2018 kita ekspor itu 3.628 ton kopi, dengan total transaksi sebesar 9,1 juta US dollar," ujar Wahid saat berbincang bersama Tribun network, di kantor Tribun, Palmerah, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca: Sandra Dewi Cemas Tinggalkan Anaknya yang Masih Bergantung ASI
Baca: KPK Tancap Gas Sebelum Undang-Undang Hasil Revisi Berlaku 17 Oktober Besok
Baca: 7 Pantai Tersembunyi di Gunungkidul, Cocok Dikunjungi untuk Traveler yang Mencari Ketenangan
Ia menuturkan, warga Rusia merupakan penikmat kopi terbesar dibanding negara-negara lain.
Kopi Indonesia yang cukup dikenal, antara lain Kopi Gayo, Kopi Sumatera, Kopi Bali, hingga Kopi Luwak.
"Di sana (Rusia) itu kopi Indonesia masuk dalam kopi kualitas, mahal, bersaing dengan Brazil maupun Vietnam. Punya kita (kopi Indonesia) punya kelas sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan peluang pasar kopi Indonesia di Rusia terbuka lebar.
"Permintaan kopi kita saat festival kopi di sana cukup besar, baik kopi original maupun dicampur," jelas dia.
Diketahui, negara pengimpor kopi terbesar ke Rusia adalah Vietnam (96 ribu ton), Brazil (34 ribu ton), Italia (14 ribu ton), India dan Jerman (6 ribu ton).
Keris Pakubuwono X
Duta Besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi, bercerita soal sovenir yang diberikan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Jokowi saat lawatan Jokowi ke Rusia pada 2016 silam.
Saat itu, Vladimir Putin memberikan Keris Pakubuwono X kepada Jokowi.
"Jadi momentum saat itu Presiden Putin memberikan sovenir kepada Presiden Jokowi berupa Keris Pakubuwono X," ungkap Wahid saat berbincang bersama Tim Tribun Network, di kantor Tribun, Palmerah, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca: Cerita Megawati Soal Pentingnya Peran Sekretaris Dalam Partai Politik
Dubes Wahid menuturkan, sebelum bertemu Jokowi, Vladimir Putin terlebih dahulu mencari tahu kesukaan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Vladimir Putin pun mencari tahu tentang Kota Solo yang menjadi kota asal Jokowi.
"Putin tahu Jokowi penggemar Pakubuwono. Solo itu dikenal sebagai kota ternyaman di Asia Pasific, serta Mobil Mercedes Benz itu dipakai Pakubuwono," kata dia.
Sebagai Dubes RI yang menjabat sejak tahun 2016, Wahid bertanya-tanya dari mana Keris tersebut didapatkan Putin.
Baca: Prabowo Akan Dengar Suara Kader Gerindra Dalam Rapimnas Besok Untuk Tentukan Arah Politik
"Saya dengar-dengar ini, Keris itu ada Belanda, lalu disimpan di Inggris, lalu entah bagaimana sampai ke tangan Putin," ujarnya.
Jokowi pun membawa pulang sovenir tersebut ke tanah air dan menghibahkannya ke Museum Keris Nusantara di Kota Solo, Jawa Tengah.
Hubungan erat Indonesia dan Rusai telah terjalin sejak era presiden pertama RI Soekarno.
Baca: Prabowo Ingin Ada Tim Lakukan Pembicaraan Lanjutan Usai Dirinya Bertemu Airlangga
Kedatangan Jokowi di tahun 2016 silam mendapat sambutan hangat dari Putin.
Putin pun diketahui memberikan ucapan selamat kepada Jokowi saat mantan wali kota Solo itu terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua.
Rencananya pada awal tahun depan Putin dijadwalkan akan melakukan lawatan ke Indonesia.
Dua bocah Rusia bernama Soekarno
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi berdiri di tengah kakak beradik yang bernama Soekarno dari Rusia.
Kedua bocah tersebut masing-masing bernama Sukarno bin Kamilovich dan Sukarno bin Mogamedovich.
Mohamad Wahid Supriyadi sempat tidak menyangka ada warga negara Rusia bernama Soekarno.
Ia menceritakan perihal nama Soekarno tersebut dalam kunjungannya ke kantor Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Selasa, (15/10/2019).
Baca: Irfan Hakim Menangis, Kesal Raffi Ahmad Sering Marahi Nagita Di depan Umum: Gigi Punya Harga Diri
Baca: Sering Dibully saat Kecil, Marion Jola Pernah Difitnah Mau Diajak ke Semak-semak Demi Rp 2 ribu
Baca: Kembali Ke Gerindra, Sandiaga Uno Berpeluang Kembali Jabat Wakil Ketua Dewan Pembina
Sukarno bin Kamilovich dan Sukarno bin Mogamedovich adalah anak dari Soekarno bin Musa dan cucu dari Musa.
"Jadi dulu Musa, kakek mereka (kakak beradik yang bernama Soekarno) turut hadir dalam Kongres Negara Komunis di Rusia tahun 1961. Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno juga hadir dalam rapat tersebut," ucapnya.
Proklamator Indonesia tersebut mampu menjadi magnet dan menarik perhatian para peserta Kongres saat itu.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia yang juga merangkap Republik Belarus bercerita Soekarno meminta ijin kepada pemimpin kongres, Khruschev untuk melaksanakan salat.
"Begitu beraninya Soekarno meminta ijin keluar dalam kongres besar hanya untuk salat," ucap Mohamad Wahid Supriyadi sambil mengingat ucapan Musa.
Menurutnya, Musa terinspirasi dengan keberanian Soekarno sehingga ia memberi nama anaknya sebagai Soekarno bin Musa.
Tak hanya itu, ternyata anak Musa, Soekarno bin Musa juga terinspirasi dengan sosok Soekarno.
"Sebagai rasa bangganya ia juga memberikan kedua anaknya memakai nama Soekarno," ucap Dubes Indonesia untuk Rusia yang sudah menjabat sejak 25 Februari 2016 itu.
Atas hal tersebut, Wahid Supriyadi berniat memberikan beasiswa kepada kedua bocah tersebut untuk belajar di Indonesia.
"Saya mau kedua Soekarno itu sekolah di Indonesia supaya masyarakat Indonesia tahu ada dua Soekarno dari Rusia," ucapnya.