Prabowo Subianto Dipanggil ke Istana, Surya Paloh: Kalau Tidak Ada yang Oposisi, Nasdem Saja
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (21/10/2019).
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
"Kita harus menjaga sistem checks and balance. Kalau tidak ada lagi yang beroposisi, demokrasi berarti sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi otoriter atau monarki," kata Surya Paloh.
Tujuh Nama Nyatakan Bersedia Jadi Menteri
Hingga Senin sore, setidaknya ada tujuh nama yang telah dipanggil Presiden Jokowi untuk diminta menjadi menteri di Kabinet Kerja jilid II.
Ketujuh orang yang telah dipanggil Jokowi, telah menyatakan jika bersedia untuk menjadi menteri.
Baca: Nasdem Tak Permasalahkan Prabowo Jadi Menhan
Baca: Prabowo Terima Tawaran Jadi Menhan, PKS: Itu Hak Pribadi
Mahfud MD menjadi orang pertama yang datang ke Istana Presiden.
Mantan Ketua MK tersebut datang ke Istana Presiden pada pukul 09.32 WIB dengan mengenakan kemeja putih.
Kepada awak media, Mahfud MD menyampaikan dengan tegas isi pertemuannya dengan presiden Jokowi.
"Intinya saya tadi dipanggil oleh Bapak Presiden. Saya diminta beliau untuk menjadi salah seorang menteri. Yang kalau tidak berubah akan dilantik besok Rabu. Pagi-pagi sudah berkumpul disini," ucap Mahfud MD di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.
Atas tawaran presiden sebagai menteri, Mahfud mengaku bersedia dan dia secara tegas menyatakan siap membantu negara.
"Saya nyatakan bersedia. Saya siap membantu negara," kata Mahfud Md.
Kemudian terdapat pula CEO sekaligus Founder Go-Jek, Nadiem Makarim yang datang ke Istana Presiden.
Nadiem tiba di istana pukul 10.22 WIB mengenakan kemaja putih.
Baca: PPP Tegaskan Penunjukan Prabowo sebagai Menhan Tidak akan Ganggu Soliditas Partai Koalisi
Baca: Delapan Wajah Baru yang Akan Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Nadiem Makarim hingga Prabowo
Beberapa saat kemudian, Nadiem keluar dari istana dan menyampaikan pernyataan pada awak media.
Setelah berbincang dengan presiden Jokowi, Nadiem mengucapkan rasa antusiasnya bisa bergabung dan memberi andil pada pemerintahan Indonesia.