Satu Tereliminasi, Inilah Sosok-sosok Yang Sudah Datang ke Istana Hingga Siang Ini
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin menegaskan Bupati Tetty bukan calon menteri dan tidak dipanggil Jokowi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
4. Wishnutama
Wishnutama mengenakan kemeja warna putih saat menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Terpantau Wishnutama tiba di komplek Istana sekitar 10.58 WIB.
Wishnutama yang merupakan pendiri dan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, memakai baju putih lengan panjang.
Ia mengaku tidak ada perintah menggunakan kemeja putih, tetapi biar terlihat bersih jika dilihat.
"Ini biar terlibat bersih saja, murah juga kan," kata Wishnutama dengan singkat.
Menurutnya, kedatangan ke Istana karena mendapatkan telepon dari pihak Istana agar datang hari ini.
"Semalam saya dihubungi oleh protokol Istana untuk datang bertemu presiden hari ini," tutur Wishutama.
Wishnutama mengaku tidak menyangka saat ini ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, selama hidupnya, Ia tidak pernah memiliki cita-cita sebagai pembantu Presiden dilingkup eksekutif.
"Saya tidak bercita-cita jadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia (jadi menteri)," tutur Wishnutama seusai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Pendiri NET Mediatama Televisi itu tidak mengungkapkan akan menempati posisi menteri apa di dalam Kabinet Kerja jilid ll.
"Nanti presiden (yang mengumumkan), kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia, juga meningkatkan devisa," papar Wishnutama.
"Walaupun saya belum pernah ada di dalam pemerintahan, tapi yang utama kan adalah niat baiknya dulu, semangat dulu," sambung Wishnutama.
Setelah ditunjuk menjadi menteri, Wishnutama yang merupakan pendiri dan Komisaris Utama NET Mediatama Televisi, akan meninggalkan jabatan tersebut untuk fokus membantu Presiden Jokowi di lingkup eksekutif.
"Ya aturannya harus mengundurkan diri kalau jadi menteri, jadi bukan hanya di NET tapi di Kumparan (media daring) juga," paparnya.
5. Tito Karnavian, Tawaran Menteri Atau Laporkan Keamanan?
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga terlihat merapat ke Istana Kepresidenan, setelah Erick Thohir.
Mengenakan pakaian Polri lengkap, Jenderal Bintang empat ini tiba di Istana. Ia juga didampingi sejumlah
Tito tiba di Istana pukul 12.05 WIB. Ia dikawal oleh lima orang ajudan termasuk ada pula Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Moh Iqbal. Tidak banyak komentar, Tito memilih segera menemui presiden.
"Dipanggil presiden, tapi saya kira ini mengenai situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Kemarin kan pelantikan, mungkin soal pengamanan pelantikan," tutur Tito.
"Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, dengan baik kerja sama TNI/Polri sangat luar biasa serta stake holder lainnya," tambah Tito.
Dikonfirmasi apakah pemanggilan ini terkait posisi tawaran menteri di bidang keamanan? Karena sebelumnya sudah ada Mahfud MD, Nadiem Makarim, Wisnu Tama, hingga Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu yang dipanggil atas tawaran menteri. Mantan Kepala Densus 88 ini enggan berspekulasi.
"Ini saya pikir ditanya soal situasi kamtibnas pasca pelantikan, bagaimana pengamanan mengenai kabinet. Prinsip Polri berusaha maksimal," ujarnya.
Ditanya soal bagaimana jika ditawari menjadi menteri? Mantan Kapolda Metro ini enggan bicara banyak.
"Saya belum tahu, nanti saja setelah ini," imbuhnya.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga dipanggil Presiden Jokowi ke istana kepresidenan.
Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja I ini terlihat keluar dari Istana Negara pukul 13.34 WIB mengenakan kemeja putih.
Pada awak media, Airlangga mengaku dipanggil Jokowi dan berbicara kondisi defisit neraca perdagangan termasuk soal pengembangan kawasan ekonomi untuk mengisi beberapa industri unggulan.
"Kami juga bicara soal dorongan untuk mensukseskan faktor di kawasan Morowali sehingga bisa meningkatkan devisa impor hingga Rp 5 miliar," ujar Airlangga.
Dikonfirmasi awak media, pembicaraan dirinya dengan Presiden Jokowi banyak membahas ke ranah Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga mengamini.
Lantas apakah Airlangga, bakal menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan posisi Darmin Nasution? Airlangga menjawab semuanya ditentukan pada hari Rabu, saat pelantikan menteri.
"Insya Allah nanti diumumkan Rabu besok, tunggu saja Rabu besok," tegasnya.
Airlangga menceritakan isu-isu yang dibahas bersama Presiden. Diantaranya terkait defesit neraca perdagangan, pengembangan kawasan-kawasan ekonomi, meningkatkan produksi migas dan lainnya.
"Kami sudah nyatakan siap mendukung pak presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin sampai periode 2024," tegas Airlangga.
7. Pratikno, Fadjroel dan Nico Harjanto
Dua orang yang telah bekerja di lingkungan Istana Kepresidenan, secara kompak berkemeja putih saat akan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
Dua orang tersebut yaitu mantan Sekretaris Negara Pratikno dan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Selain itu, tampak juga Komisaris Utama Adhi Karya (Persero) Muhammad Fadjroel Rachman, yang turut menggunakan kemeja putih.
Pantauan dilokasi, Senin (21/10/2019), ketiganya berjalan berjalan bersamaan saat masuk ke Istana, sembari mengumbar senyum dan tawa kepada awak media.
Usai bertemu Jokowi, Fadjroel mengaku belum mengetahui, posisi apa yang nanti ditugaskannya apakah sebagai menteri, staf khusus, atau kepala lembaga negara.
"Sementara ini belum ada kepastian itu (mundur dari Komut Adhi Karya), tapi akan dibicarakan lebih jauh soal tugas yang diberikan, apakah harus mundur atau tetap berada di sana. Belum ada pembicaraan lebih jauh," ujar Fadjroel di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Fadjroel pun mengaku dirinya memiliki pengalaman apa yang akan dikerjakan Presiden Jokowi ke depan, seperti pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, pemangkasan regulasi, dan transformasi digital.
"Kalo ini bisa dijalankan menjadi suatu pekerjaan besar selama 5 tahun ini, ini akan buat pemerintahan pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, legacy yang sangat besar sekali," paparnya.
Fadjroel datang dengan mengenakan kemeja putih bersama mantan Sekretaris Negara Pratikno dan mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto.
Menurutnya, meski datang secara bersama, tetapi ketika bertemu Jokowi dilakukan bergantian. Ia pun menyebut, akan siap ditugaskan dimanapun keputusan Presiden.
"Saya mengatakan kepada pak Jokowi, bahwa saya bersedia menerima apapun yg diperintahkan kepada saya untuk membantu beliau dan untuk negara ini," tuturnya.
Fadjroel Rachman belum berencana mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero), meski telah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana. (*)