Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janji Terawan Serahkan Gaji Pertama sebagai Menkes untuk Defisit BPJS Kesehatan

Menteri Kesehatan Kabinet Jokowi, Dokter Terawan, berjanji akan memberikan gaji pertamanya untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Miftah
zoom-in Janji Terawan Serahkan Gaji Pertama sebagai Menkes untuk Defisit BPJS Kesehatan
Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama BPJS kesehatan, Fachmi Idris mendiskusikan masalah yang tengah dihadapi BPJS di kantor pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Jumat (25/10/2019) 

Seusai bertemu presiden, Terawan menjelaskan telah berdiskusi dengan Jokowi mengenai BPJS dan stunting.

Diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dengan baik dan bisa memberikan kebahagiaan untuk semua kalangan.

"Ya dapat amanah baru, tugas baru, yang harus saya laksanakan. Ya benar (menjadi menkes), saya harus fokus untuk membantu bapak presiden dalam kabinet ini sehingga visi misi beliau bisa tercapai dengan baik. Diskusi soal BPJS, soal stunting, dan sebagainya. Harapannya bisa terselesaikan dengan baik dan bisa membahagiakan semuanya." jelas Terawan.

Dilantik menjadi menteri, TNI dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) melepaskan jabatannya sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto dan anggota TNI.

"Harus mundur, jadi mungkin begitu dilantik saya langsung pensiun," ucap Terawan.

Dokter TNI AD ini sering menangani pasien dari kalangan artis tanah air hingga pejabat.

Nama Terawan Agus Putranto ramai diperbincangkan setelah metode 'cuci otak'nya mencuat ke publik.

Ilustrasi Otak dan dokter Terawan
Ilustrasi Otak dan dokter Terawan (Grid.ID)
Berita Rekomendasi

Metode 'cuci otak' Dokter Terawan berhasil menyembuhkan 40 ribu pasien.

Penyakit yang dapat disembuhkan dengan metode Terawan adalah penyakit Stroke, merupakan penyakit dengan jumlah kasus terbanyak di Indonesia.

Baca: Profil Dokter Terawan Calon Menkes, Terkenal dengan Metode Cuci Otak, dan Diagnosis Ashanty Autoimun

Metode tersebut dianggap telah menyalahi kode etik.

Hal tersebut mengakibatkan Terawan diskors selama 12 bulan dari keanggotannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Selain itu, IDI juga mencabut izin praktik Dokter Terawan.

Karena IDI menilai metode Terawan telah melanggar kode etik kedokteran.

Tokoh yang pernah mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Nararya sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.

Bintang ini penghargaan sipil yang tertinggi, tetapi dikeluarkan dan diberikan sesudah Bintang Republik Indonesia kepada anggota korps militer.

Bintang ini diberikan bagi mereka yang berjasa secara luar biasa pada bidang militer pula.(*)

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas