Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hujan Buatan Mulai Dilakukan di Jabar untuk Irigasi dan Pasokan Listrik Jawa-Bali

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) kini memang menghadapi sejumlah masalah, mulai dari kekeringan lahan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hujan Buatan Mulai Dilakukan di Jabar untuk Irigasi dan Pasokan Listrik Jawa-Bali
Istimewa
Ilustrasi: TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) kini memang menghadapi sejumlah masalah, mulai dari kekeringan lahan hingga kebutuhan pasokan listrik untuk Pembangkitan Jawa-Bali (PJB).

Oleh karena itu, Pemprov Jabar kini mulai melirik Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan yang dinilai cukup sukses dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda kawasan Sumatra dan Kalimantan.

Operasi TMC ini dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC).

Penyemaian perdana untuk wilayah Jabar pun telah diterapkan di daerah tangkapan air Waduk Kaskade Citarum, Jawa Barat, pada Jumat (25/10/2019) lalu.

Perlu diketahui, ada tiga waduk yang berada di area Kaskade Citarum yakni Waduk Saguling, Waduk Cirata serta Waduk Jatiluhur yang bisa memasok irigasi pada lahan petani sekitar serta memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Baca: Istrinya Ternyata Jarang Mandi Anang Hermansyah Keluhkan Bau Asem, Ashanty: Ngarang! Paling Seharian

Baca: Terjerat Kasus Prostitusi, PA Buka Suara, Beri Klarifikasi Pekerjaannya & Singgung Putri Pariwisata

Baca: Fakta di Balik Peristiwa PNS Kementerian PU yang Dibunuh Lalu Jenazahnya Dicor di Dalam Makam

Baca : Tak Biasa, Begini Cara Mucikari Tawarkan PA, Putri Pariwisata Asal Balikpapan di Prostitusi Online

Tribunnews pun menghubungi Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT Yudi Antasena yang mengatakan bahwa sebagai permulaan, operasi TMC akan dilakukan hingga 20 hari ke depan.

Berita Rekomendasi

Namun jika hujan buatan yang nantinya dihasilkan belum juga dinilai mencukupi, maka operasi TMC pun akan dilanjutkan.

Operasi TMC dilakukan melalui penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) pada potensi awan hujan sebagai objek.

"Teknologi Modifikasi Cuaca untuk wilayah Jawa Barat baru dimulai Jum’at kemarin, TMC akan dilakukan selama 20 hari ke depan, namun akan diperpanjang jika dirasa belum cukup," ujar Yudi, saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (26/10/2019) siang.

Volume air dari tiga waduk yang ditargetkan saat ini memang tengah berada di bawah batas normal.

Sehingga BPPT pun berupaya untuk mengoptimalkan operasi TMC dengan melihat potensi awan hujan yang muncul.

"Target utamanya adalah mengisi air di tiga waduk yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur karena debit airnya saat ini sudah di bawah normal," kata Yudi.

Untuk pengoperasian di Jabar ini, kata Yudi, dilakukan menggunakan pesawat jenis CASA 212-200 registrasi PK-PCT milik PT Pelita Air Service yang sejak lama digunakan BPPT untuk melakukan penyemaian terhadap awan hujan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas