PDIP Ungkit Nazar Amien Rais Jalan Kaki Jogja-Jakarta, Dua Orang Pernah Menagih hingga Kata PAN
Menurut Hasto, perhitungan yang dimaksud Amien Rais yakni menepati janjinya untuk berjalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
Penulis: Daryono
Editor: Fathul Amanah
Namun, dalam catatan Kompas.com, Amien pernah membuat nazar dan ia membayarnya dengan berjalan kaki.
Hal itu berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada 15 Agustus 2011.
Saat itu, mantan Ketua MPR, Amien Rais, berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia ke gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Senin (15/8/2011) sekitar pukul 21.00-22.00.
Baca: Tahan Komentarnya Terhadap Kinerja Kabinet Jokowi-Maaruf 2019-2024, Amien Rais: Beri Waktu 6 Bulan
Ia tidak sendiri, tetapi diiringi sekitar 50 orang fungsionaris Partai Amanat Nasional, partai yang dibidaninya semasa reformasi.
Lantas kenapa dia malam-malam jalan kaki?
"Saya bukan mencari sensasi, karena saya tidak mengundang wartawan. Ini hanya bentuk dukungan anak bangsa kepada Polri, KPK, dan kejaksaan untuk mengusut tuntas kasus mantan bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin," katanya, sesaat setelah tiba di gedung PP Muhammadiyah dan meneguk segelas air mineral.
Usut punya usut, ternyata aksi jalan kaki ini dilakukannya untuk memenuhi nazar yang pernah diucapkannya beberapa waktu lalu.
Ia akan berjalan kaki dari Bundaran HI ke PP Muhammadiyah jika Nazaruddin yang saat itu buron di luar negeri berhasil ditangkap dan dibawa kembali ke Tanah Air.
Meski Nazaruddin sudah ditangkap, Amien mengingatkan bahwa persoalan penegakan hukum tidak selesai sampai di situ.
"Ini tahap awal, masih akan ruwet," katanya.
"Kita tidak apriori, tetapi kenyataan kemarin KPK lembek, tidak berani kalau tikusnya besar," lanjut Amien kala itu.
Dukungan moral yang diberikannya, ternyata tidak berhenti sampai di situ.
Ia kembali bernazar, kalau proses penegakan hukum terhadap diri Nazaruddin bisa transparan, tidak ada intervensi uang maupun kekuasaan, ia berjanji akan berjalan kaki dari Bundaran HI hingga Masjid Al Azhar.
(Tribunnews.com/Daryono/Fransiskus Adhiyuda Prasetia) Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)