Menengok Kembali Prestasi Kapolri Baru Idham Azis, dari Bom Bali hingga Kasus Novel Baswedan
Idham ditetapkan sebagai Kapolri terpilih melalui rapat paripurna yang digelar DPR, Kamis (31/10/2019) sore. Berikut prestasinya.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
Mereka berhasil dilumpuhkan di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.
Atas prestasi itu, Idham dan Tito mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto.
Baca: Pernyataannya Dibantah Prabowo, Dahnil Anzar Kini Sebut Gaji Menhan Disumbangkan ke Yayasan Kanker
Bagian Tim Kobra Mengejar Tommy Soeharto
Selain itu, keduanya juga pernah terlibat dalam pengejaran terhadap putra bungsu presiden RI kedua Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Kala itu, Idham menjadi anggota Tim Kobra yang dipimpin Tito Karnavian terkait kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita pada 7 Agustus 2000 yang ketika itu melibatkan Tommy.
Adapun Tommy kemudian divonis 10 tahun penjara dalam kasus tersebut.
Ia pun menjalani hukuman di Nusakambangan dan keluar di tahun 2006.
Idham Azis juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri pada 2010.
Saat itu ia didapuk mendampingi Tito yang menjabat sebagai Kepala Densus 88.
Tangani Kasus Novel
Pergantian kepemimpinan di pucuk tertinggi Polri dinilai menyisakan "utang" kasus yang harus diselesaikan.
Salah satunya adalah kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Investigasi kasus Novel Baswedan sebenarnya pernah ditangani Idham saat ia menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan masih berpangkat bintang dua atau Irjen.
Kemudian, saat menjabat sebagai Kabareskrim dan berpangkat Komjen atau berbintang tiga, Idham Azis berperan sebagai penanggung jawab tim teknis kasus Novel yang dibentuk Polri.