Cerita Fahri Hamzah Soal Deddy Mizwar 'Ditelantarkan' PKS Hingga Gabung Partai Gelora
Fahri Hamzah mengatakan komunikasi antara dirinya dengan Deddy Mizwar sudah terjadi sejak 10 tahun lalu.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
"Di sana kan dikembangkan 'wah mereka nih nutupin salah mereka, banyak salahnya' itu kan bohong-bohong aja. Sampai kapan kebohongan itu bisa dijaga? Nggak bisa dong. Jadi, itu lah yang menyebabkan kami percaya dan tahu lah warna dari teman-teman itu, saya kira mereka akan mencari apa yang sejati," katanya.
Baca: Tepat di Hari Pahlawan, Susunan Pengurus Partai Gelora Terbentuk, Anis Matta Jadi Ketua Umum
Lebih lanjut, Fahri mengatakan publik akan mudah membedakan Partai Gelora dengan PKS.
Menurutnya, Partai Gelora lahir dari semangat arah baru yang kemudian diusulkan untuk berubah menjadi partai.
"Dan masyrakarat juga temen-temen kita yang lama pingin sekali supaya ini bergerak menjadi Parpol. Sebab Indonesia memang ada krisis naratif, krisis kapasitas negara, krisis kepemimpinan yang sudah kami pidatokan ke seluruh Indonesia. Dan sekarang ada desakan temen-temen kita bikin partai, ya kita bikin partai," kata Fahri.
"Dan itulah satu-satunya cara menawarkan ide kepada masyarakat kita, karena kan nggak ada cara lain. Kita kan nggak bisa berkuasa melalui kudeta lagi sekarang, kita kan harus bikin Parpol," tambah dia.
Susunan pengurus Partai Gelora
artai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia telah mengukuhkan sususan pengurus nasionalnya.
Nama seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Sidik bertengger di jajaran elite partai.
Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Ketua Bidang Pengembangan Wilayah Partai Gelora terbentuk bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Rabu (10/11/2019).
Baca: Pilih Partai Gelora Dibandingkan Partai Besar, ini Alasan Deddy Mizwar
Baca: ‘Jenderal Naga Bonar’ Deklarator Partai Gelora: Panjang Diskusinya
Salah satu inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah berharap, Januari 2020 seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengesahkan syarat administrasi partai.
"Kami berharap Januari seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM yang menyatakan bahwa Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Indonesia ini sudah sah menjadi peserta pemilu," ucap Fahri di acara syukuran Partai Gelora Indonesia, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).
Berikut susunan kepengurusan Partai Gelora Indonesia:
DPN (Dewan Pimpinan Nasional):
Ketum: M Anis Matta
Waketum: Fahri Hamzah
Sekjen: Mahfudz Sidik
Bendum: Ahmad Riyaldi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.