Fakta Menarik Partai Gelora: Diusung Fahri Hamzah hingga Reaksi Petinggi PKS
Fakta-fakta partai baru bentukan Fahri Hamzah, Partai Gelora, dari awal mula terbentuk hingga susunan pengurusnya saat ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
Bahkan kini PKS kata dia, makin solid dan kokoh.
"Fokus membangun kekuatan kader. Pengalaman 20 tahun, alhamdulillah kami kian solid dan kokoh," tegas anggota DPR RI ini.
Baca: Elite PKS Tak Khawatir Anis Matta dan Fahri Hamzah Bikin Partai Gelora
Nasdem pun menyambut positif kelahiran partai baru ini.
Partai besutan Surya Paloh, NasDem, mengapresiasi kelahiran partai baru bernama Gelombang Rakyat (Gelora) yang diinisiasi politisi Fahri Hamzah.
Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan, apa yang dilakukan oleh Fahri, dalam hal ini menginisiasi lahirnya Gelora, merupakan bagian dari politik.
Dia menilai kehadiran Partai Gelora tidak perlu dipersoalkan.
Justru langkah tersebut patut diapresiasi mengingat banyak orang muda hari ini punya kesadaran akan politik dan turut berpolitik.
"Itu bagian dari demokrasi, bagian dari banyaknya anak-anak muda atau masyarakat yang sudah mengerti politik dan perlu juga ikut berpolitik tidak ada masalah. Kami justru mengapresiasi dan tidak ada masalah," ujar Irma saat ditemui di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
3. Dinilai pengamat sulit ikuti jejak partai Demokrat dan NasDem
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio ragu Partai Gelora mampu mengukir kesuksesan dalam dunia politik nasional.
Jejak sukses yang pernah ditorehkan Partai Demokrat dan Partai NasDem saat menjadi partai pendatang baru, dinilai akan sulit diikuti Partai Gelora.
Apalagi melihat tokoh-tokoh yang kini bernaung di Partai Gelora, tidak ada yang sekaliber Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004, Partai Demokrat meraih suara sebanyak 7,45 persen (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan 57 kursi di DPR.
Selain itu, dia menjelaskan, Partai Gelora tidak seperti NasDem yang memiliki media massa.