Foto-foto Kenangan Djaduk Ferianto sebelum Meninggal, Darah Seni Mengalir sejak Muda
Seniman Gregorius Djaduk Ferianto meninggal akibat serangan jantung pada Rabu (13/11/2019). Ia meninggal pada usia 55 tahun meninggalkan lima anak.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
Sedangkan Teater Gandrik merupakan teater yang ia geluti bersama kakaknya dengan model kritik guyon parikena dan olahan bentuk-bentuk teater tradisional ke dalam bentuk pementasan teater modern.
Selain itu, sejak tahun 1997 Djaduk telah melahirkan karya-karya musikalisasi unik melalui kedua kelompok musiknya tersebut.
Di antaranya Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (1997) dan Ritus Swara (2000) bersama Kua Etnika, serta Parodi Iklan (2000), dan Komedi Putar (2002) bersama Orkes Sinten Remen.
Pada 2006, ia pernah merilis lagu rohani bertajuk Dia Sumber Gembiraku.
Kadang, di sela kesibukan, Djaduk masih menyempatkan diri mengerjakan ilustrasi musik untuk sinetron di televisi.
Beberapa di antaranya ia juga berperan dalam film layar lebar seperti dalam 'Petualangan Sherina', 'Koper', 'Jagad X Code', serta 'Cewek Saweran'.
Selain itu, Djaduk memiliki wadah tampil baru bernama Ring of Fire.
Ia meramu jazz dengan keroncong, lalu menggandeng penampil lain dan membiarkan sisanya berjalan apa adanya.
Diketahui, Djaduk juga giat mengibarkan event Ngayogjazz.
Pada event ini, dirinya merupakan salah satu penggagas Ngayogjazz.
Dikabarkan, Djaduk sebenarnya dijadwalkan tampil di Ngayogjazz pada Sabtu (16/11/2019) di Godean, Yogyakarta.
Pagelaran Ngayogjazz 2019 akan dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB sampai selesai.
Tahun ini merupakan perayaan ke-13 Ngayogjazz yang akan berkolaborasi dengan pesta rakyat, mengusung tema 'Satu Nusa Satu Jazz-Nya'.
Mengenai hal tersebut, akun Ngayogjazz mengucapkan bela sungkawanya atas kepergian Djaduk.