Kata Panglima TNI, Aksi Bom Bunuh Diri di Medan Bagian dari Ancaman di Era Revolusi Industri 4.0
Hadi menjelaskan, ancaman teror selalu mengikuti perkembangan zaman yang sekarang memasuki revolusi industri 4.0
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Korban masih dirawat intensif di rumah sakit," katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Rabu malam (13/11/2019).
Baca: Pengamat Terorisme Ungkap 4 Hal yang Harus Dilakukan Demi Cegah Paham Radikalisme
Diketahui, para korban tersebut yakni Kasi Propam Polretabes Medan Kompol Abdul Mutolip mengalami luka tangan kanan robek.
Lalu Kasub Bag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi mengalami luka robek bokong sebelah kanan.
Selanjutnya Si Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani mengalami luka terkena serpihan, dan rekannya, Bripka Juli Chandra, mengalami gangguan telinga kanan akibat ledakan bom.
Baca: Kapolda Sumut Duga Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Belajar Dari Media Sosial
Sementara dua lainnya, yakni Ricard Purba merupakan pekerja harian lepas (PHL) di Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan, serta Ihsan Mulyadi Siregar, mahasiswa, mengalami luka di pinggul kiri akibat terkena serpihan.
Baca: Pengamat Terorisme Ungkap 4 Hal yang Harus Dilakukan Demi Cegah Paham Radikalisme
"Saat ini sedang dirawat. Kami lagi menyiapkan dokumen untuk laporkan ke Kapolri dan jajaran. Nanti akan kita sampaikan ke masyarakat hasilnya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Rabu pagi tadi sekitar pukul 08.45 WIB.
Pelaku yang mengenakan jaket ojek online tewas.
Polisi beberkan identitas pelaku
Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi diketahui bernisial RMN (24).
Diketahui pelaku masih berstatus mahasiswa dan tercatat sebagai pria kelahiran Medan, Sumatera Utara.
"Inafis berhasil mengidentifikasi pelaku. Pelaku ini inisialnya RMN, usianya 24 tahun, lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Kepolisian dalam hal ini Densus 88 Antiteror Polri masih bergerak untuk mengembangkan asal usul pelaku.
Baca: Mabes Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Gunakan Jaket Ojol Untuk Penyamaran
"Kemudian yang bersangkutan selain diidentifikasi identitasnya juga masih akan dikembangkan oleh aparat densus 88," katanya.
Untuk atribut jaket Ojek Online yang dikenakan pelaku, kepolisian menegaskan bila hal tersebut hanya untuk penyamaran.