Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPOM Diminta Larang Visualisasi Gelas pada Iklan SKM

Produsen SKM diminta memberikan dengan jujur dan benar tentang produk SKM kepada konsumen

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in BPOM Diminta Larang Visualisasi Gelas pada Iklan SKM
Kompas
Ilustrasi susu kental manis 

Irma Hidayana, konsultan independen dan peneliti di bidang dampak industri makanan dan minuman bagi kesehatan anak.

Baca: Si Kecil Hanya Minum Susu, Amankah untuk Tumbuh Kembangnya? Ini Trik Agar si Kecil Doyan Makan

BPOM berhati-hati melakukan revisi peraturan terkait Pengawasan Periklanan Pangan Olahan.

“Khususnya terkait Susu Kental Manis (SKM) harus hati-hati karena persepsi terhadap produk ini sangat lekat sebagai minuman untuk anak-anak,” ujarnya.

Terkait draft revisi peraturan BPOM tentang Pengawasan Periklanan Pangan Olahan, khususnya pasal 15 point ff tentang larangan mencantumkan pernyataan/visualisasi yang menggambarkan bahwa susu kental dan analognya disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu dan sebagai satu-satunya sumber gizi, Irma juga menilainya ambigu.

“Rumusan pasal tentang kalimat “sebagai hidangan tunggal dan satu-satunya sumber gizi” menimbulkan multitafir. “Tidak jelas maksud dari hidangan tunggal dan satu-satunya sumber gizi itu,” kata doktor kesehatan dan perilaku dari Columbia University, Amerika Serikat ini.

“Jika misalnya, mengacu pada poin ff ini, ada iklan SKM disajikan bersama hidangan lain, bisa menimbulkan kebingungan di masyarakat.

“Apakah hidangan SKM yang disajikan itu menjadi sumber gizi, atau justru sama sekali tidak bergizi? Atau bahayanya, justru menimbulkan penafsiran bahwa SKM sebagai satu-satunya sumber gizi,”  kata Irma.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan kajian ilmiah yang ada menunjukkan bhw SKM sama sekali bukan sumber gizi.

Menurut Codex dan SNI, ketentuan kandungan gula yang ditambahkan adalah 43-48% dari komposisi semua kandungan SKM.

“Alih-alih jadi sumber gizi, karena kandungan gula yang cukup tinggi, justru SKM menjadi sumber pemicu berbagai penyakit,” ujarnya.

Pemerintah, kata Irma, perlu meningkatkan literasi kesehatan dan gizi kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa mengetahui bedanya iklan/marketing dan manfaat gizi sebuah produk.

“Seringkali klaim-klaim gizi dan kesehatan yang beredar di iklan-iklan produk SKM dan susu lainnya bisa disebut sebagai sabotase gizi dan kesehatan, yang sebenarnya semata-mata ditujukan untuk peningkatan penjualan produk tanpa mengindahkan risiko kesehatan yang ditimbulkan di masa depan,” ujar Irma yang lama bergiat di lembaga Save the Children ini.

Dalam konteks SKM, kata Irma, data persepsi masyarakat tentang manfaat gizi SKM dan dampaknya bagi kesehatan bisa dijadikan basis untuk edukasi kesehatan dan gizi di masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas