Tak Masuk Akal, Alasan Ridwan Kamil Minta Kolam Renang di Rumah Dinasnya
Fahmi menilai, pembangunan kolam renang yang menelan biaya Rp 1,5 miliar itu tidak penting.
Editor: Choirul Arifin
Kritik serupa disampaikan Sekretaris Ansor Kabupaten Tasikmalaya Fahmi Siddiq.
Fahmi menilai, pembangunan kolam renang yang menelan biaya Rp 1,5 miliar itu tidak penting.
Malah sebaliknya, program yang penting untuk kemasalahatan umat malah terkesan kurang diperhatikan.
"Ada pun program 'satu pesantren, satu produk unggulan' terkesan ekslusif dan seremonial. Tapi yang nggak penting malah teralisasi seperti kolam renang Pak Gubernur," kata Fahmi kepada Kompas.com, Minggu (17/11/2019).
Fahmi mengatakan, Ansor juga mendorong DPRD Jawa Barat untuk melakukan fungsinya sebagai pengawas pembangunan dan kebijakan pemerintah, bukan hanya ikut melegitimasinya.
"DPRD jangan hanya ikut beken dan melegitimasi program gubernur yang tak efektif, seperti penataan rumah dinas gubernur plus dengan kolam renangnya," katanya.
Kolam renang untuk terapi
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beralasan bahwa pembangunan kolam renang di rumah dinasnya bertujuan untuk terapi kakinya mengalami cedera.
"Jadi penambahan fasilitas olahraga itu sesuai kebutuhan, kebutuhannya sangat nyata, kaki saya cedera yang kiri."
"Dokter menyarankan supaya tetap fit, sebagai gubernur Jabar, tidak boleh lagi berolahraga yang sifatnya impact seperti lari atau loncat-loncat, harus terapi dengan namanya berenang."
"Maka dalam rutinitas masterplan, perbaikan yang namanya Pakuan saya arahkan dan setujui membuat kolam yang tidak terlalu besar," tutur Emil seusai rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (15/11/2019).
Dia membantah bahwa dirinya mengesampingkan program prioritas Provinsi Jawa Barat.
Sebab, semua janji kampanyenya sedang ia kerjakan saat ini.
Ia menjelaskan, proyek revitalisasi Gedung Pakuan wajar dilakukan mengingat hampir 20 tahun gedung bersejarah itu tak dipermak.
Terlebih lagi, kata Emil, bangunan tua itu sudah berusia hampir 200 tahun. Ukarannya pun besar, seluas 2,3 hektare.
Penambahan fasilitas pun lumrah dilakukan, seperti yang pernah dibangun oleh beberapa gubernur sebelumnya.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Ridwan Kamil Bikin Kolam Renang Dinilai Tak Masuk Akal