Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Timbul Pro Kontra hingga Iwan Fals Posting 'Sang Pendobrak'
Ahok dipilih menjadi bos satu diantara perusahaan BUMN menimbulkan pro dan kontra hingga Iwan Fals yang turut menanggapi hal tersebut.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Arie menolak Ahok menjadi petinggi di Pertamina karena dianggap selalu menimbulkan kontroversi.
Cara Ahok bertutur kata dinilai sebagai biang kegaduhan.
Penolakan Ahok yang diwakili oleh Arie juga mendapat respon dari Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) Mathilda Pertamina Kalimantan Mugiyanto.
Dikutip dari Tribunnews.com, Mugiyanto menejelaskan bahwa pengangkatan Ahok sebagai petinggi di Pertamina tidak dilakukan sesuai Undang-Undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003 dan Permen BUMN Nomor 003 Tahun 2015, serta cenderung mengabaikan persyaratan formal.
Mugiyono juga menilai manajerial Ahok lebih condong pada birokrasi dan menurutnya ini berbeda dengan memperbaiki kinerja BUMN.
"Jadi gini manajerial beliau kan lebih kepada birokrasi, jadi memperbaiki birokrasi itu berbeda dengan memperbaiki kinerja BUMN, nah Pertamina ini kan usahanya cukup luas," tutur Mugiyanto.
2. Fahri Hamzah
Dukungan justru datang dari sosok yang selalu bersebrangan dengan Ahok.
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah turut menapresiasi upaya Erick mengajak Ahok di BUMN.
Fahri menilai terkait talenta ia siap dukung Ahok.
"Kalau soal talenta saya termasuk orang yang menganggap BUMN itu memerlukan sosok seperti Ahok," ujar Fahri.
Selain itu Fahri siap membela Ahok di BUMN selama prosesnya tidak menyalahi aturan.
Sebelumnya Ahok dikenal dengan dobrakan-dobrakannya semasa menjadi Gubernur DKI Jakarta termasuk dalam transparansi anggaran DKI.
Sehingga Fahri ingin melihat dobrakan dan keberanian Ahok di perusahaan pelat merah.