Bakal Jadi Bos BUMN, Ahok Tak Persoalkan Penolakan Serikat Pekerja
Ahok tidak mempersoalkan penolakan terhadap dirinya terkait pemilihannya menjadi pemimimpin satu diantara perusahaan BUMN.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM – Pro dan kontra Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok bakal jadi bos satu diantara perusahaan BUMN masih ramai diperbincangkan.
Kabar Ahok bakal masuk BUMN dan akan menduduki jabatan tertinggi di Pertamina santer beredar akhir-akhir ini.
Hal tersebut hingga memicu penolakan dari berbagai pihak, khususnya dari Serikat Pekerja Pertamina.
Menanggapi hal ini, Ahok hanya menjawabnya dengan santai, ia mengaku sudah biasa menghadapi aksi penolakan seperti ini.
“Kok kayaknya aku di tolak melulu ya,” ujar Ahok di lansir dari kanal YouTube Kompas TV (21/11/2019).
Ahok tak mempersoalkan penolakan kelompok Serikat Pekerja Pertamina terkait dirinya yang akan menjadi pimpinan satu diantara perusahaan berpelat merah tersebut.
Menurutnya, aksi penolakan ini merupakan hal yang biasa.
Disisi lain Ahok tak bisa memaksakan kepada semua orang untuk menyukainya.
“Hidup ini ya nggak ada yang bisa setuju 100 persen ya, “ ujar Ahok.
“Tuhan aja ada yang nentang kok”, imbuhnya.
Sementara itu, saat ditanya terkait kebenaranya akan menjadi pemimpin di Pertamina, Ahok mengatakan belum mengetahui.
Untuk informasi lebih jelasnya awak media harus menanyakan langsung kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kalau masalah itu langsung tanyakan ke Pak Erick, saya nggak tahu,” ungkap Ahok.
Namun Ahok mengaku siap menjadi bos Pertamina kalau itu memang permintaan langsung dari Erick Thohir.
“Ya kalau diminta tugas ya harus siap dong, ya kan kami pasti siap,” tegasnya.
Sebelumnya diketahui, terkait isu penempatan Ahok sebagai bos Pertamina, mendapat penolakan keras dari Serikat Pekerja Pertamina.
Penolakan ini lantang disuarakan oleh Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumelar.
Arie membentangkan spanduk yang berisi seputar tulisan pertentangan untuk Ahok menjadi pemimpin di Pertamina.
Adapun tulisan dalam spanduk sebagai berikut.
'Pertamina tetap wajib utuh, tolak siapapun yang suka bikin rusuh!'
'Memilih figur tukang gaduh, bersiaplah Pertamina segera runtuh!'
Kemudian 'Berkali-kali ganti direksi kami tak peduli, tapi kedatangan biang kekacauan jadi musuh kami!'
'Pertamina menjulang, rakyat senang, pemberang datang, kita perang!'
'Pertamina bukan sarang koruptor, bukan juga tempat orang tak terpuji dan mulut kotor!'
Selain Arie, Ketua Umum Serikat Pekerja (SP), Mathilda Pertamina Kalimantan Mugiyanto juga merespon terkait kabar Ahok yang akan masuk menjadi pemimpin di Pertamina.
Senada dengan Arie, Mugiyanto juga menolak akan kehadiran Ahok di Pertamina.
Mugiyanto menejelaskan bahwa pengangkatan Ahok sebagai petinggi di Pertamina tidak dilakukan sesuai Undang-Undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003 dan Permen BUMN Nomor 003 Tahun 2015, serta cenderung mengabaikan persyaratan formal.
Ia juga menilai manajerial Ahok lebih condong pada birokrasi dan menurutnya ini berbeda dengan memperbaiki kinerja BUMN. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)