Beragam Tanggapan Politisi Terkait Staf Khusus Jokowi dari Kalangan Milenial
Sejumlah politisi pun memberikan tanggapannya terkait keputusan Jokowi tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk tujuh pemuda kelompok milenial sebagai bagian dari staf khusus presiden.
Sejumlah politisi pun memberikan tanggapannya terkait keputusan Jokowi tersebut.
Kata politisi Partai Demokrat
Politikus partai Demokrat, Roy Suryo, seperti dilansir dari Kompas.com mengatakan, keputusan Jokowi perlu diapresiasi.
Hal ini disampaikan mantan Menteri Olahraga era Kabinet Indonesia Bersatu II ini pada Kamis (21/11/2019) malam.
"Saya kali ini mengapresiasi langkah Presiden, karena memang kebutuhan ke depan memerlukan sosok-soso muda, berlatar belakang pendidikan & karier yang jelas, meski beberapa di antaranya tidak bisa dilepaskan dari siapa orangtuanya mereka," kata Roy melalui pesan WhatsApp.
Pemilihan ini dilihatnya jauh lebih baik daripada pemilihan Ahok menjadi petinggi BUMN strategis oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu sebelumnya.
Ketujuh sosok staf khusus presiden, yakni:
Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tunarungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII), dan Andi Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Apresiasi itu diberikan lantaran tujuh sosok milenial yang dipilih dianggap merepresentasikan keberaganan juga memberikan tempat untuk teman-teman penyandang disabilitas.
"Selain juga menimbang latar belakang Bhinneka Tunggal Ika, termasuk asal daerah masing-masing, diberi kesempatannya sosok difabel sebagai salah satu stafsus beliau patut diapresiasi," ujarnya.
Menurut mantan anggota DPR RI ini, para pemuda patut diberi kesempatan untuk memegang peran yang besar, karena masa depan bangsa nantinya ada di tangan mereka.
Untuk itu, sudah sewajarnya Presiden memberikan kesempatan besar ini kepada tujuh pemuda yang sudah ia pilih.
Meskipun begitu, Roy memberikan catatannya terkait keberadaan mereka di lingkaran kerja RI-1.