Beragam Tanggapan Politisi Terkait Staf Khusus Jokowi dari Kalangan Milenial
Sejumlah politisi pun memberikan tanggapannya terkait keputusan Jokowi tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Menurut Sufmi Dasco, nama-nama yang ditunjuk Jokowi untuk menjadi stafsus sudah tepat.
Presiden Jokowi memiliki pertimbangan sendiri dalam memilih para pembantunya.
"Kalau saya lihat dari nama-nama dan juga bidang-bidangnya saya pikir memang presiden sudah tepat memilih. Dan saya pikir tidak perlu diperdebatkan lagi karena itu juga hak prerogatif beliau dan itu tanggung jawab beliau. Dan beliau bertanggung jawab juga nantinya terhadap apa yang sudah diputuskan," katanya.
Menurut Sufmi Dasco, meski jumlah stafsus yang dimiliki presiden bertambah, pekerjaan akan tetap efektif dilakukan.
Asalkan menurut dia, tidak semuanya berkerja di kantor.
"Kalau beberapa bidang saya lihat justru bidang kreatif yang engga perlu di kantor. Kalau di kantor dia justru engga kerja nanti. Dia harus banyak melakukan observasi, harus banyak melakukan studi-studi ke lapangan. Sehingga kalau dilihat efektivitas ya ada yang justu kalau dia berada di kantor terus ya ga efektif ternyata," katanya.
Keberadaan Stafsus menurut Dasco tidak ada hubungannya dengan reformasi birokrasi.
Menurutnya reformasi birokrasi hanya diterapkan di Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Tapi saya pikir pak presiden diperlukan memang tim yang kuat untuk membantu beliau dalam rangka mewujudkan indonesia maju. Dan saya pikir jumlah yang kemarin diumumkan itu, kalau presiden punya sembilan itu saya pikir wajar-wajar. Kalau kita lihat di luar negeri, staf khususnya banyak sekali," katanya.
PKS sebut staf khusus presiden tumpang tindih dengan KSP
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai keberadaan staf khusus presiden tumpang tindih dengan struktur yang sudah ada di pemerintahan.
Keberadaan staf khusus presiden tersebut tumpang tindih dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP).
Baca: Reaksi Menteri Agama Tanggapi Ustaz Abdul Somad yang Larang Bermain Catur
"Kelihatan tumpang tindih dengan KSP," ujar Mardani Ali Sera saat dihubungi, Jumat, (22/11/2019).