Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean: Saya Agak Pesimis

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebut pengangkatan Ahok menjadi Komut Pertamina sebagai kebijakan yang tanggung dari Kementerian BUMN.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ahok Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean: Saya Agak Pesimis
Twitter/imascorgan
Gambar ilustrasi Ahok bersih-bersih BUMN karya Permaswari Wardani 

Lebih lanjut, Said Didu mengungkapkan ada empat hal yang menjadi indikator cocok atau tidak cocoknya Ahok menjadi Komisaris Utama di Pertamina.

"Pertama, apakah penugasan oleh pemerintah kepada Ahok sesuai dengan kompetensi dan karakter dia," terang Said Didu.

Baca: Resmi Komut Pertamina, Ahok Siap Keluar Dari PDIP?

"Kedua, apakah Ahok bisa merubah dirinya menjadi lebih baik sehingga dapat bekerja di atas kaidah-kaidah good governance dan good corporate governance."

Said Didu memberikan tanggapannya soal pengangkatan Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina. (Tangkap Layar tvOneNews).
Said Didu memberikan tanggapannya soal pengangkatan Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina. (Tangkap Layar tvOneNews). (tvOneNews)

"Yang ketiga, apakah tim yang bersama Ahok, dewan komisaris dan dewan direksi bisa bersinergi baik dengan Ahok."

"Yang keempat, apakah kepercayaan mitra-mitra Pertamina akan menjadi membaik setelah Ahok masuk ke dalam," jelas Said Didu.

Said Didu menyatakan Ahok adalah sosok yang kontroversional.

Iapun menilai, soal cocok atau tidak cocok Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina bergantung pada penugasan yang diberikan pemerintah kepada Ahok.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Said Didu berharap Ahok akan diberikan tugas yang memang selama ini menjadi kendala dari perkembangan Pertamina.

"Kendala perkembangan Pertamina selama ini, mohon maaf banyak sekali mafia-mafia singgah di Pertamina termasuk mafia-mafia proyek sehingga perkembangan Pertamina menjadi terhambat," jelas Said Didu.

Selain kendala tersebut, Said Didu juga menyebut kendala lain yakni penugasan pemerintah kepada Pertamina yang tidak sesuai dengan UU BUMN.

Lebih lanjut, Said Didu mengungkapkan ada tiga indikator utama kinerja yang sebaiknya diberikan kepada Ahok.

"Pertama memberantas mafia migas, kedua mempercepat proses-proses pembangunan kilang yang ada di Pertamina, ketiga adalah menyelesaikan masalah penugasan pemerintah kepada Pertamina," jelas Said Didu.

Said Didu menyebut hal tersebut merupakan tugas berat bagi Ahok.

"Nah di sinilah ujian berat bagi Ahok karena saya paham bahwa mafia migas itu selalu selama ini ada di kekuasaan dan di sekitar kekuasaan," terangnya.

"Itulah saya pikir persyaratan apakah Ahok sukses atau tidak sukses, kita tunggu empat hal yang saya katakan tadi" imbuh Said Didu.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas