Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina, Arya Sinulingga Sebut BTP Adalah Ketua Kelas

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut Kementerian BUMN mencari komisaris perusahaan BUMN yang mewakili BUMN dan pemerintah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina, Arya Sinulingga Sebut BTP Adalah Ketua Kelas
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok tiba di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok resmi menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) mulai Senin (25/11/2019).

Ahok dinilai sebagai sosok yang tepat untuk mengisi posisi Komisaris Utama Pertamina, bersama Wakil Komisaris Budi Gunadi Sadikin.

Saat dihubungi oleh Kompas TV dalam program Sapa Indonesia Malam, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut Kementerian BUMN mencari komisaris perusahaan BUMN yang mewakili BUMN dan pemerintah.

"Selama ini di komisaris dilihat hanya penempatan orang-orang saja, jadi kami mencari komisaris yang benar-benar mewakili kami dari pemerintah, dari BUMN yang bisa mengawasi secara betul," ujar Arya di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Arya menjelaskan, tugas komisaris Pertamina seperti Ahok, Budi Gunadi Sadikin, dan para komisaris Pertamina lainnya adalah menguji program-program dari para direksi Pertamina, dan mengadakan rapat tiap bulan.

"Komite audit di sana nanti akan dimaksimalkan oleh komisaris, kalau Tbk itu nanti komite akan mengadakan rapat-rapat tiap bulan, mempertanyakan konsep-konsep mereka ke depan, dan juga menguji program-program dari para direktur," jelas Arya.

Sehingga, Arya mengimbau untuk tidak melihat komisaris Pertamina sebagai posisi yang tidak ada pekerjaan.

Berita Rekomendasi

"Jangan disamakan dengan komisaris yang hanya duduk-duduk saja, terima uang dan sebagainya," tutur Arya.

Stafsus BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Stafsus BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019). (Reza Deni/Tribunnews.com)

Arya menegaskan, Kementerian BUMN serius dalam mencari komisaris untuk perusahaan BUMN.

"Makanya kami sangat serius mencari komisaris-komisaris di BUMN saat ini," imbuhnya.

Arya menambahkan, Ahok adalah sosok yang akan menjadi pemimpin bagi para komisaris Pertamina.

"Kami yakin Pak Ahok akan menge-drive sebagai ketua kelas para komisaris," jelasnya.

Arya memberi bocoran jika nantinya BUMN juga akan mencari para mantan wakil menteri atau mantan menteri untuk mengisi posisi di perusahaan BUMN.

Ia menilai, para mantan wakil menteri dan mantan menteri tersebut dinilai mempunyai kepemimpinan yang kuat.

Sehingga, mereka diharapkan akan membawa perusahaan BUMN lebih baik ke depannya.

"BUMN selanjutnya mungkin kami cari mantan wamen atau mungkin mantan menteri, kami cari orang-orang yang sangat kuat leadership-nya untuk membenahi BUMN nanti," jelas Arya.

Staf Khusus Menteri BUMN ini menilai, Pertamina adalah perusahaan BUMN yang strategis dan terbesar, dengan memberi keuntungan yang besar kepada negara.

"Kita yang pasti mencari komposisi pengurus Pertamina ini karena ini BUMN strategis, tidak hanya dari sisi keuntungan kepada negara, karena Pertamina merupakan BUMN terbesar di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, Kementerian BUMN sedang mencari komisaris dan direksi terbaik untuk perusahaan BUMN.

"Kami mencari pengurus-pengurus yang terbaik saat ini, baik untuk komisarisnya atau direksinya," jelas Arya.

Ia mengatakan, Pertamina sudah berada dalam jalur yang benar, jika dilihat dari hasil evaluasi Kementerian BUMN.

"Kita melihat bahwa Pertamina untuk beberapa saat ini, setelah kita evaluasi berada dalam track yang benar," lanjut Arya.

Arya mengatakan, Kementerian BUMN merombak direksi dan komisaris sebuah perusahaan berdasarkan kebutuhannya masing-masing.

"Kami tambahkan hanya direktur keuangannya yang kami ambilkan dari Telkomsel, itupun karena direktur keuangan sebelumnya Pak Pahala kita pindahkan ke BTN yang memang membutuhkan seorang direktur utama," kata dia.

Arya menambahkan, mayoritas jabatan yang dirombak adalah komisaris, dengan tujuan untuk memperkuat susunan komisarisnya.

"Paling banyak kami otak-atik adalah komisarisnya, bahwa yang kami sampaikan saat ini, komisaris kami perkuat," ujarnya.

Arya kemudian menyampaikan yang sudah dikatakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya, bahwa para komisaris nantinya akan melakukan fungsi pengawasan.

"Pak Erick Thohir selaku Menteri BUMN selalu mengatakan, bahwa mereka adalah pengawas-pengawas di BUMN, yang kita beri kewenangan untuk melakukan pengawasan," jelasnya.

"Tidak hanya Pak Ahok yang kita tempatkan di Pertamina, ada juga seorang polisi dengan bintang tiga, ini adalah tujuan kami bagaimana pengawasan kami di Pertamina benar-benar efektif," lanjut Arya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas