Limbah Ciu Hingga Ternak Babi Cemari Sungai Bengawan Solo, Ganjar: Sudah Kami Temukan Pipa-pipanya
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sudah memperoleh data soal penyebab tercemarnya Sungai Bengawan Solo.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sudah memperoleh data soal penyebab tercemarnya Sungai Bengawan Solo.
Pencemaran Sungai Bengawan Solo menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai karena menggunakan airnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Ganjar Pranowo mengaku dirinya sudah mengantongi data dari tim yang langsung turun ke lapangan dengan mengambil sampel limbah di Sungai Bengawan Solo.
Baca: BREAKING NEWS: Anies Baswedan Terpilih Jadi Ketua Umum Asosiasi Gubernur Seluruh Indonesia
"Kami sudah menemukan pipa-pipa yang membuang, kira-kira buangnya jam berapa. Perusahaannya agar tidak bikin orang marah, ya kita undang dulu. Namanya ekonomi kan perlu dijaga. Kalau anda enggak sanggup, bilang dong, tapi jangan buang (limbah) sembarangan lagi," kata Ganjar Pranowo saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Adapun sumber limbah di Sungai Bengawan Solo sepanjang Solo Raya yang sudah diketahui Ganjar Pranowo berasal dari berbagai macam.
Baca: MKD Sosialisasikan Tupoksi kepada Aparat Penegak Hukum di Jawa Tengah
"Sementara kan kita ketahui ada dari tekstil, ada dari alkohol ciu, limbah batik, dan limbah ternak babi. Yang kemarin yang agak menuju ke hulu di sekitar Blora, itu ditemukan lagi tapi belum ada laporannya," kata Ganjar.
Dirinya berkomitmen untuk menangani soal limbah di sungai tersebut.
PDAM yang mengelola air minum dari sungai itu pun tak luput dari sorotannya.
"PDAM ya kalau begini jangan ambil. Kalau gitu musti ada alert dong dia. Sebagai pengelola profesional kalau airnya tercemar, pengolah air bersihnya tidak bisa, ya tidak boleh," katanya.
Sebelumnya, pencemaran air Sungai Bengawan Solo mengakibatkan operasional instalasi pengolahan air (IPA) Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, menjadi terganggu.
Baca: Gibran Rakabuming Bagikan Foto Halaman Belakang Rumahnya, Ungkap Punya Kura-kura Darat 7 Ekor
Bahkan, selama dua hari, IPA Semanggi tidak beroperasi karena air baku dari Sungai Bengawan Solo tidak bisa diolah.
"Warna air Sungai Bengawan Solo berubah hitam pekat dan berbau alkohol sejak Jumat," kata penjaga pengambilan air baku (Intake) Semanggi Purnomo di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/11/2019).
Purnomo menyebut, akibat pencemaran itu, tiga tempat pengambilan air baku, yaitu Intake Semanggi, Intake Jebres dan Jurug, tidak beroperasi sama sekali selama dua hari.
Otomatis, suplai air bersih terhadap warga terganggu.
Sebagai gantinya, Perumda Air Minum Toya Wening menyuplai air untuk masyarakat menggunakan truk tangki.
Pencemaran limbah ciu tersebut paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain warnanya hitam pekat, baunya juga menyengat.