Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Hanya Pengusaha Properti, Ciputra Juga Bangun Bulutangkis Indonesia, Lahirkan Atlet Kelas Dunia

Tak hanya jadi pengusaha properti yang sukses, Ciputra ternyata juga pernah terlibat dalam dunia olahraga bulutangkis Indonesia.

Editor: bunga pradipta p
zoom-in Tak Hanya Pengusaha Properti, Ciputra Juga Bangun Bulutangkis Indonesia, Lahirkan Atlet Kelas Dunia
YouTube/Jaya Suprana Show
Pemilik perusahaan Ciputra Grup, Ir. Ciputra atau Tjie Tjin Hoan yang dikabarkan meninggal dunia 

Prestasi tersebut diantaranya ditorehkan oleh Rudy Hartono pada tahun 1980 di Jakarta dan Imelda Wiguna/Christian Hadinata juga di tahun 1980 di Jakarta.

Susi Susanti menjadi juara dunia berikutnya dari Jaya Raya setelah meraihnya di Birmingham pada tahun 1993, disusul torehan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 1997 di Glasgow.

Ganda Putra kemudian menjadi nomor andalan Jaya Raya ketika pasangan Tony Gunawan/Halim Haryanto meraih gelar juara dunia tahun 2001 di Sevilla.

Berselang 6 tahun kemudian, muncullah pasangan emas Markis Kido/Hendra Setiawan yang meraih gelar juara dunia tahun 2007 di Kuala Lumpur.

Hendra Setiawan kembali meraih gelar juara dunia keduanya, saat berpasangan dengan Muhammad Ahsan.

Sosok Ciputra

Ir Ciputra semasa hidup
Ir Ciputra semasa hidup (Tangkap layar Youtube/Ciputra Way)

Ciputra merupakan pengusaha properti terkemuka yang sukses mendirikan Ciputra Group, Jaya Group, dan Metropolitan Group.

Berita Rekomendasi

Diketahui, semasa hidupnya, Ciputra dikenal sebagai seorang filantropis.

Ia berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan mendirikan Universitas Ciputra.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan US$ 950 juta.

Pria kelahiran Parigi tersebut pernah menceritakan bagaimana kehidupan masa kecilnya yang dididik dalam sekolah Belanda.

"Umur 6 tahun dikirim oleh ayah dan ibu saya untuk bersekolah di Kota Gorontalo."

"Sebab di Parigi itu tidak ada sekolah Belanda, di Gorontalo ada sekolah Belanda," kata Ciputra, semasa hidupnya, dilansir TribunJakarta yang dikutip Tribunnews.

Ia mengatakan sempat tertinggal kelas dan mendapat nilai 4 pada mata pelajaran bahasa Belanda.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas