Alasan Prabowo Enggan Beberkan Prioritas Pengadaan Alutsista Tahun Depan
Prabowo Subianto, mengatakan telah memiliki prioritas utama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI tahun 2020 mendatang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, mengatakan telah memiliki prioritas utama dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI tahun 2020 mendatang.
Namun, ketika ditanya terkait alutsista apa saja yang menjadi prioritas, Prabowo enggan mengungkapkannya.
Baca: Jokowi Minta Anggaran Alutsista Jangan Hanya Berorientasi Proyek, Prabowo: Semua Akan Kita Review
Hal itu diungkapkan Prabowo usai mengunjungi Pameran Industri Alat Pertahanan dan Keamanan (alpahankam) Perkumpulan Industri Pertahanan Nasional (Pinhantanas) di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Selasa (3/12/2019).
"Prioritas ya ada, tidak akan saya sampaikan ke kalian. Ini banyak mata dan telinga di sini," kata Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista) yang sesuai perkembangan zaman.
"Saya minta kebijakan pengadaan alutsista betul-betul memperhitungkan, mengkalkulasi, mengantisipasi teknologi persenjataan yang berubah begitu sangat cepatnya," ujar Jokowi saat rapat terbatas Kebijakan Alutsista di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Ini akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang. Jangan sampai pengadaan alutsista dengan teknologi yang sudah usang, sudah ketinggalan dan tidak sesuai dengan corak peperangan di masa yang akan datang," sambung Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 ribu pulau, harus menjadi sebuah kekuatan regional yang disegani di kawasan Asia Timur.
"Karena itu kita perlu melakukan penguatan pertahanan dengan alutsista yang moderen, yang bersandar pada kemampuan industri alat pertahanan di dalam negeri," ucap Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga menekankan pentingnya perencanaan yang jelas untuk pengembangan industri alat pertahanan, mulai dari hulu sampai hilir.
Baca: Kata Anggota Komisi I DPR soal Alutsista: Anak Negeri Bisa Produksi Rudal Standar NATO
"Sehingga kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor alutsista dari luar negeri. Kita harus memastikan sumber daya manusia industri pertahanan diperkuat," ucapnya.
"Jangan lagi oreantasinya adalah penyerapan anggaran, mampu membelanjakan anggaran sebanyak-banyaknya apalagi oreantasinya sekedar proyek, sudah stop yang seperti itu. oreantaisnya adalah strategic partnership untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa," sambung Jokowi.