Ma'ruf Amin Sebut Semua Keputusan Soal Dewan Pengawas KPK Ada di Tangan Jokowi
Maruf Amin mengatakan semua keputusan mengenai dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berada di tangan Presiden Jokowi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan semua keputusan mengenai dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berada di tangan Presiden Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Maruf Amin saat disinggung perkembangan pemilihan anggota Dewan Pengawas KPK.
"Silakan tanya presiden Jokowi yang berwenang untuk menyampaikan. Kan itu kewenangannya presiden," ucap Maruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/12/2019).
Maruf Amin pun enggan bicara banyak soal dewan pengawas KPK.
Baca: PKS Minta Anies Baswedan Gandeng Swasta untuk Genjot Penerimaan Retribusi Parkir DKI Jakarta
"Nanti yang menetapkan presiden. Nanti yang akan mengumumkan presiden lah. Tunggu saja nanti," kata Maruf Amin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan proses pemilihan Dewan Pengawas KPK masih berlangsung di Sekretariat Negara (Setneg).
"Nanti dilihat, ini masih proses penyaringan tim internal di Setneg. Belum pada proses finalisasi karena masukan sangat banyak," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
Baca: Maruf Amin: Sebelum Dihapus, Ujian Nasional Harus Ada Gantinya
Padahal diketahui Pelantikan Ketua dan Wakil Ketua KPK periode 2019-2023 digelar pada 20 Desember 2019.
Pelantikan lima anggota Dewan Pengawas dilakukan bersamaan dengan pelantikan Ketua dan Wakil Ketua KPK.
Jokowi menegaskan dengan banyaknya masukan yang masuk, pihaknya meyakini pasti memilih Dewan Pengawas KPK dengan latar belakangnya baik dan berintegritas.
Baca: Respons Moeldoko Sikapi Putra dan Menantu Jokowi Maju Pilkada
"Yang jelas kita ingin memilih yang tentu saja latar belakangnya baik, integritas, punya pengalaman di bidang hukum dan pidana. Sampai saat ini proses terus berjalan, kan masih tanggal 20," tutur Jokowi.