Gibran dan Bobby Jadi Bakal Calon Wali Kota, PDI-P: Hak Setiap Anggota dan Tidak Boleh Dibatasi
Nusyirwan Soejono mempersilakan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Sementara dari sisi negatif, ia menyebut ada pertimbangan mengenai resiko menang atau kalah.
"Sisi negatif, yang perlu diperhitungkan resikonya adalah apabila dalam pilkada bisa menang bisa kalah," jelasnya.
"Kalau tidak sesuai harapan, artinya kalah, tentu menjadi pukulan bagi yang mengusulkan," lanjut Ketua DPP PDI-P ini.
Nusyirwan menjelaskan, pertimbangan dari PDI-P dalam mengusung calonnya, dilakukan dengan sangat cermat.
Alasannya agar tidak meleset dari harapan partai.
"Bagi partai, tentu yang mengusung, berhitung dengan cermat betul," kata dia.
"Jika nanti meleset dan tidak sesuai harapan, tentu akan berimplikasi memberikan pandangan yang lain," jelas Nusyirwan.
Sebelumnya, Nusyirwan Soejono membantah adanya dinasti politik atas pencalonan Gibran dan Bobby Nasution itu.
Nusyirwan mengatakan langkah kedua orang terdekat Jokowi itu bukan sebagai dinasti politik.
"Kalau itu bagian dari saudara, ya iya, tapi dalam terjun ke dunia politik, kita harus bedakan suasana masa lalu," ujar Nusyirwan.
Politisi PDI-P itu menyebut langkah Gibran dan Bobby itu berbeda dengan masa orde baru.
Sehingga tidak bisa jika menyebut pencalonan keduanya sebagai nepotisme.
"Pada masa orde baru ada sebutan nepotisme, tapi nepotisme untuk tinjauan aspek ekonomi," katanya.
"Proses politik pada masa lalu berbeda dengan sekarang," lanjut Nusyirwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.