Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran dan Bobby Jadi Bakal Calon Wali Kota, PDI-P: Hak Setiap Anggota dan Tidak Boleh Dibatasi

Nusyirwan Soejono mempersilakan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in Gibran dan Bobby Jadi Bakal Calon Wali Kota, PDI-P: Hak Setiap Anggota dan Tidak Boleh Dibatasi
Kolase TribunKaltim.co / (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) dan (Tribun Medan/Nanda F Batubara)
Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Raka 

Alasan dari bantahan Nusyirwan itu karena Jokowi bukanlah petahana di Solo ataupun di Medan.

Sehingga menurutnya, tidak ada konflik kepentingan mengenai langkah politik Gibran dan Bobby tersebut.

"Itu bagian daripada hak konstitusi ya, keterkaitan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi tidak boleh ada conflict of interest (konflik kepentingan) kepada petahana," katanya.

"Petahana di daerah tersebut berkaitan atau tidak?, kami tidak melihat itu," jelas Nusyirwan.

Gibran Rakabuming Raka saat membeberkan kondisi terkini La Lembah Manah dan Selvi Ananda di RS PKU Muhammadiyah Solo, Minggu (17/11/2019) pagi. TribunSolo.com/Ryantono Puji
Gibran Rakabuming Raka saat membeberkan kondisi terkini La Lembah Manah dan Selvi Ananda di RS PKU Muhammadiyah Solo, Minggu (17/11/2019) pagi. TribunSolo.com/Ryantono Puji (TribunSolo.com/Ryantono Puji)

Sementara, Peneliti dan pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan tidak masalah jika putra sulung dan menantu Presiden Jokowi akan mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Arya Fernandes menilai tidak masalah, asal proses pemilihannya dilakukan secara terbuka kepada publik.

"Tentu tidak masalah, selama proses penjaringan dan rekrutmennya dilakukan secara terbuka," ujar Arya Fernandes.

Berita Rekomendasi

Arya juga mengimbau partai politik untuk melaksanakan proses penjaringan tersebut dengan baik.

"Inilah yang harus dilakukan secara baik juga oleh partai politik," jelasnya.

Peneliti politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes usai diskusi tentang
Peneliti politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes usai diskusi tentang "Demokrasi dan Penegakan HAM di Masa Depan" di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/8/2019). (Gita Irawan/Tribunnews.com)

Arya menyebut, saat ini PDI-P tengah menghadapi dilema atas pencalonan Gibran dan Bobby itu.

Mengingat di Medan dan Solo, juga ada bakal calon yang berasal dari PDI-P.

"Saya melihat apa yang terjadi di Medan dan di Solo, memang tidak mudah bagi PDI-P untuk menghadapi situasi ini," katanya.

"Karena PDI-P juga mengalami dilema internal," jelas Arya Fernandes.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas