Soal Penyelundupan Harley dan Brompton di Pesawat Garuda, Komisi VI DPR: Seret Semua yang Terlibat
Faisol Reza, Ketua Komisi VI DPR meminta Ari Askhara dan jajaran yang terlibat bertanggung jawab atas kasus penyelundupan barang di pesawat Garuda.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Fathul Amanah
Erick Thohir menyayangkan kepentingan pribadi tersebut justru berujung pada penyelundupan melalui pesawat Garuda Indonesia.
"Bahwa dari komite audit disebutkan, dipunyai kesaksian, diduga (Harley Davidson) milik saudara AA. Saudara AA beri instruksi cari motor klasik Harley Davidson pada tahun 2018," ujarnya.
Erick Thohir menyebut motor yang diselundupkan tersebut keluaran tahun 1970-an.
Pembelian dilakukan pada April 2019.
"Proses transfer dilakukan ke rekening pribadi manager keuangan Garuda di Amsterdam," katanya.
Komentar Dirjen Perhubungan Udara
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti menyebut pencopotan Ari Askhara sebagai Dirut Garuda tidak mengganggu kelangsungan Garuda.
Mengutip Kompas.com, selama direktur kunci (key person) Garuda Indonesia masih ada, kegiatan perusahaan akan tetap berjalan.
"Yang penting buat kami sih key person-nya masih ada seperti yang lama. Jadi yang kita pegang adalah key person-nya, ya. Direktur Operasi, Direktur Teknik, dan Direktur Safety. Oke itu saja," kata Polana di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Polana menyebut telah mendapat laporan yang berbeda antara kargo pesawat Garuda yang diterbangkan dari Perancis, dengan ketentuan yang diberlakukan.
Ketentuan yang ada meyebut, penerbangan tidak diperbolehkan membawa kargo dan penumpang dengan tujuan komersil.
Namun bila diharuskan, hal tersebut adalah yang berkaitan dengan operasional penerbangan.
Misalnya awak tambahan, teknisi, komponen, inspektur penerbangan dan sebagainya.
"Laporannya memang ada ketidaksesuaian dengan flight approval (FA). Tidak sesuai dengan flight yang ada manifest di dalam flight (penerbangan) itu. Tapi saya belum terima resmi laporannya," ungkap Polana.