Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mochtar Riady Jadi Orang Terkaya ke-12 di Indonesia, Pernah Ditangkap Pemerintah Belanda

Mochtar Riady yang menjadi satu di antara 50 orang terkaya di Indonesia ini pernah ditangkap oleh pemerintah Belanda.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Mochtar Riady Jadi Orang Terkaya ke-12 di Indonesia, Pernah Ditangkap Pemerintah Belanda
Tribunnews/JEPRIMA
Chairman and Founder Lippo Group Mochtar Riady saat menjadi pembicara pada seminar Transforming Lives Human & Cities Who Build Cities di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018). Seminar yang diselenggarakan secara ber-seri ini berkomitmen untuk menyajikan diskusi hangat seputar perkotaan dan manusianya dengan mendatangkan para tokoh bangsa, pakar arsitektur dan perkotaan nasional, antara lain Anies Rasyid Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Mochtar Riady (Lippo Group), Wicaksono Sarosa (Ruang Waktu), dan Bernardus Djonoputro (Deloitte Indonesia). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Forbes melalui laman resminya forbes.com, baru saja merilis daftar orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2019.

Daftar tersebut berisikan 50 orang terkaya di berbagai bidang usaha yang dimiliki.

Mulai dari petrokimia, tembakau, obat-obatan, barang konsumsi, minyak sawit, investasi, usaha retail, baru bara, hingga beragam lainnya.

Satu diantara 50 orang kaya tersebut adalah Mochtar Riady dan keluarga.

Mereka menduduki peringkat ke 12 dengan total kekayaan Rp 29 triliun.

Saat ini, Mochtar Riady yang berusia 90 tahun, mendapatkan kekayaannya dari bisnis di berbagai bidang dalam Lippo Group.

Mochtar Riady berada di urutan ketiga orang tertua yang memiliki kekayaan fantastis di Indonesia.

Mochtar Riady menjadi orang tertua nomor tiga yang masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia menurut Forbes.
Mochtar Riady menjadi orang tertua nomor tiga yang masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. (www.forbes.com)
Berita Rekomendasi

Dilansir id.wikipedia.org, Mochtar Riady atau Lie Moe Tie lahir di Malang, pada 12 Mei 1929.

Telah berusia 90 tahun, Mochtar Riady masuk pertama kali menjadi orang terkaya di Indonesia pada 2011.

Mochtar Riady merupakan anak dari pasangan Liapi dan Sibelau yang merantau dari Fujian ke Malang pada 1918.

Masa kecil Mochtar Riady bercita-cita menjadi seorang bankir atau pengelola bank.

Hal ini dikarenakan ketika Mochtar Riady berangkat menuju sekolah selalu melewati sebuah gedung Nederlandsche Handels Bank (NHB).

Kemudian Mochtar Riady melihat seluruh pegawai bank menggunakan pakaian rapi dan seperti sibuk bekerja.

Meski demikian, ayahnya tak mendukung cita-cita Mochtar Riady.

Menurut Liapi, pekerjaan menjadi seorang bankir hanya diperuntukkan bagi orang kaya.

Pada saat itu, kondisi keuangan keluarga Mochtar Riady sangat miskin.

Mochtar Riady pernah ditangkap oleh pihak pemerintah Belanda pada 1947.

Ketika itu Mochtar Riady menentang pembentukan Negara Indonesia Timur.

Mochtar Riady, orang terkaya peringkat 12 di Indonesia yang telah dirilis oleh Forbes.
Mochtar Riady, orang terkaya peringkat 12 di Indonesia yang telah dirilis oleh Forbes. (www.forbes.com)

Akhirnya Mochtar Riady dipenjara dan kemudian di buang ke China.

Hal tersebut justru dimanfaatkan oleh Mochtar Riady untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Nanjing, berlokasi di Nanjing yang saat itu merupakan ibu kota China.

Dikutip dari laman resmi Lippo Group, lippogroup.com, Mochtar Riady berpindah ke Jakarta pada 1954.

Ketika itu Mochtar Riady masih bermimpi untuk menjadi seorang banking yang merupakan cita-citanya sejak kecil.

Tiga puluh tahun kemudian, Mochtar Riady menjadi sosok pemimpin di dunia bank Indonesia.

Mochtar Riady Kemudian meletakkan dasar bagi Panin Bank, Lippo Bank, hingga BCA.

Pada 1990, Mochtar Riady mulai bergerak di bidang perumahan dengan mengembangkan Lippo Karawaci.

Dalam membangun Lippo Karawaci, Mochtar Riady menggunakan kecerdasan keuangan yang sama ketika membangun Lippo menjadi pengembang properti terbesar.

Tidak hanya itu, Lippo Group juga mulai membangun sekolah pada1994, yakni Universitas Pelita Harapan.

Lippo Group terus mengembangkan bisnisnya hingga menjangkau bidang kesehatan pada 1995.

Pada 1996, Lippo Group membeli saham yang bergerak di bidang retail, Matahari.

Lippo Group kemudian juga membuat media untuk menjadi alat transparansi untuk meningkatkan komunikasi pada 2007.

First Media dan BeritaSatu merupakan anak perusahaan Lippo Group yang bergerak di bidang media.

Pada 2010 Lippo juga berinvestasi di infrastruktur serta membeli Nobu National Bank.

Lippo Group pada 2013 memiliki Menara Bank Amerika Serikat di Los Angeles dan memiliki membangun berbagai properti yang tersebar di seluruh dunia.

Lippo Group berawal dari bisnis keluarga dengan mimpi mendunia dan menjadi bisnis global bagi setiap tahap kehidupan keluarga.

Sosok Mochtar Riady Dimata Cucu

CEO PT Lippo Karawaci Tbk (KOMPAS100: LPKR) John Riyadi digadang-gadang akan menjadi putra mahkota Grup Lippo mengatakan bagaimana kakeknya, Mochtar Riady, selalu memiliki pikiran terdepan dalam memandang prospek dunia bisnis.

John mengatakan, di usia yang tahun ini menginjak 90 tahun, Mochtar masih memiliki kemampuan untuk memahami berbagai perkembangan terkini di dunia bisnis.

Termasuk di bisnis digital.

"Pak Mochtar ini unik, kita dulu enggak ngerti apa itu nano technology, di sudah bicara fintech, baru satu tahun kemudian di The Economist muncul The Rise of Fintech."

"Pak Mochtar sudah nggak day to day kerja, tetapi sekarang udah banyak bicara konsep quantum yang saya bahkan nggak ngerti apa," ujar John di Menara Kompas, Jumat (29/3/2019).

Founder Lippo Group Mochtar Riady memberikan sambutan dalam acara perayaan 30 tahun Lippo Mallas Indonesia, di Jakarta, Kamis (28/2/2019). Memasuki 3 dekade Lippo Malls Indonesia kini menjelma menjadi operator pusat perbelanjaan terbesar di tanah air, dengan mengoperasikan lebih dari 100 retail di seluruh Indonesia. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Founder Lippo Group Mochtar Riady memberikan sambutan dalam acara perayaan 30 tahun Lippo Mallas Indonesia, di Jakarta, Kamis (28/2/2019). Memasuki 3 dekade Lippo Malls Indonesia kini menjelma menjadi operator pusat perbelanjaan terbesar di tanah air, dengan mengoperasikan lebih dari 100 retail di seluruh Indonesia. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Selain berpikiran maju, John mengatakan, Mochtar memercayai salah satu pepatah China yang mengatakan kekayaan tidak pernah melewati lebih dari generasi

John mengatakan, poin dari pepatah ini bukan hanya soal kekayaan dalam keluarga saja.

Tetapi memang secara alamiah masa kejayaan dari segala sesuatu tidak akan pernah lewat dari 100 tahun.

Oleh karena itulah, dari mulai didirikan hingga memasuki generasi ketiga, Lippo Group selalu memiliki bisnis inti yang berbeda.

Mochtar Riady dengan bisnis perbankannya, James Riady dengan beragam usaha.

Namun John mengatakan bisnis utamanya adalah pelayanan konsumen, sedangkan dirinya akan lebih fokus di properti dengan bisnis ini rumah sakit, hunian, dan mall.

"Yang Pak Mochtar dan James bangun nggak ada yang bener atau salah, benar pada zamannya."

"Memang kalau melihat sekarang industri di Indonesia semakin besar, persaingan semakin ketat, perubahan semakin kencang, sekarang bukan lagi zamannya banyak bisnis, tapi harus fokus," ujar John.

Menurut John, jika sebuah bisnis dijalankan tanpa ada sensitifitas terhadap perkembangan sosial, ekonomi, politik potensi bisnis tergerus lebih cepat dari seharusnya semakin besar.

Apalagi, di era digital ekonomi, konsep tiga generasi bahkan nyaris tak berlaku.

Perusahaan seperti Microsoft yang jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya termasuk muda, dalam konsep ekonomi digital sudah termasuk perusahaan tua.

"Bahkan Microsoft sudah dikatakan sebagai dinosaurs company, generasi barunya seperti Uber, AirBnb."

"Kalau di China sudah ada yang mendisrupsi Alibaba dan Tencent. Makannya mereka kemudian beli-beli perusahaan lain tapi untuk ditutup," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita John Riady soal Kakeknya yang Percaya Kekayaan Tak Lewat dari 3 Generasi"

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas