PKB Dorong Ada Kebijakan Serius Tingkatkan Literasi
Indonesia berada di posisi 72 dari 78 negara. Sementara posisi tertinggi dipegang China.
Editor: Hasanudin Aco
Masalah ini tidak boleh hanya dijadikan sebagai tanggungjawab pemerintah dan sekolah saja, namun harus menjadi urusan masyarakat secara luas.
”Sejak dalam keluarga, masyarakat, pemkot, pemkab, semua harus dilibatkan. Kita coba dorong membaca di tempat publik dan tempat umum. Kita sediakan pojok membaca. Kita sediakan saja, soal orang mau baca terserah yang penting tersedia dulu.Baru kemudian kita adakan kegiatan membaca. Itu insyaAllah akan berhasil. Yang penting kita berikhtiar dulu, disiapkan agar dalam masyarakat terjadi demam literasi,” urainya.
Pegiat Literasi yang juga Pendiri Pustaka Bergerak, Nirwan Ahmad Arsuka, untuk meningkatkan literasi, diperlukan pendekatan yang radikal.
Sebab, masalah ini jika tidak segera dibenahi maka Indonesia akan selalu tertinggal.
”Sebenarnya orang-orang Indonesia secara individual, orang-orang tertentu di Indonesia itu kemampuan matematika dan science luar biasa, tidak kalah dari para jenius di luar negeri. Tapi secara kolektif kita memang rendah dan itulah yang harus dibenahi,” katanya.
Langkah pembenahan radikal yang dimaksud, yakni bagaimana masalah ini tidak boleh dianggap hanya sebagai persoalan Kemendikbud semata.
”Seluruh pihak harus terlibat mengurusi peningkatan kemampuan warga, dan masyarakat kita memahami teks, memahami matematika, dan science,” urainya.
Menurutnya, literasi harus menjadi gerakan nasional dimana semua pihak terlibat untuk memberikan yang terbaik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.