Ujian Nasional Dihapus, Mantan Mendikbud Muhadjir Effendy: Niatnya Harus Baik, Bukan Gagah-gagahan
Menko-PMK Muhadjir Effendy menanggapi kebijakan Nadiem Makarim menghapus sistem UN tahun 2021. Ia meminta niatnya harus baik. Bukan gagah-gagahan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Muhadjir menyinggung kebijakan penghapusan UN oleh Nadiem Makarim.
Muhadjir tidak mempermasalahkan kebijakan yang diambil.
Asalkan, muatan yang ada di dalam wacana tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
"Misalnya Mas Mendikbud sudah menyampikan soal UN yang dihapus. Bagi saya itu tidak apa-apa, yang penting isinya," ujarnya.
Muhadjir juga menyarankan sisi rasionalitas dari kebijakan tetap dijaga.
Hal itu akan membuat kebijakan tersebut benar-benar matang dan bermanfaat.
"Termasuk tadi soal evaluasi (kompetensi) yang formatif (di tengah) dan sumatif (di akhir dalam mekanisme pengganti UN) yang sangat teoritis sekali. Enggak ada evaluasi yang formatif saja, juga enggak ada yang sumatif saja. Jadi harus punya fungsi dua ya," kata Muhadjir.
Tanggapan Mantan Mendikbud Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta dan Mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan, menolak memberikan komentar penghapusan Ujian Nasional (UN) oleh Nadiem Makarim.
Anies tidak memberikan komentar karena menghormati kebijakan Nadiem Makarim.
"Saya menghormati Menteri Pendidikan dan sebagai mantan Menteri Pendidikan, saya tidak ikut mengomentari," kata Anies di Pura Segara, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/12/2019), Dilansir Kompas.com.
Menurut Anies, secara etika tidak layak seorang Gubernur mengomentari kebijakan seorang Menteri.
"Saya tidak komentar soal kebijakan Menteri, karena saya ingin mengahargai etikanya ya begitu," ujar Anies.
Pernah Diwacanakan Anies