Ujian Nasional Dihapus, Mantan Mendikbud Muhadjir Effendy: Niatnya Harus Baik, Bukan Gagah-gagahan
Menko-PMK Muhadjir Effendy menanggapi kebijakan Nadiem Makarim menghapus sistem UN tahun 2021. Ia meminta niatnya harus baik. Bukan gagah-gagahan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Wacana penghapusan UN pernah mencuat saat Anies mejabat Menteri Pendidikan di Kabinet Kerja pada tahun 2015.
Saat itu, Kementerian Pendidikan disebut akan mengubah konsep UN.
Anies menilai UN tidak lagi menjadi instrumen indikator kelulusan.
Namun, UN digunakan sebagai alat pembelajaran.
"Saat UN menjadi satu-satunya penentu kelulusan, banyak siswa yang distress dan penuh dengan tekanan."
"Hal itu akhirnya memicu terjadinya kecurangan-kecurangan, itulah yang ingin kami evaluasi," ucap Anies pada 23 Januari 2015 silam.
Namun, hingga Anies direshuffle oleh Jokowi di tahun 2016, wacana tersebut belum terealisasi.
Diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan UN 2020 tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dari segi mekanisme, UN 2020 tidak mengalami perubahan.
Pendiri Gojek tersebut menyebutkan UN 2020 menjadi UN terakhir dengan sistem yang sudah berlaku.
Pada 2021, UN akan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
"Pada 2020 UN akan dilaksanakan seperti tahun sebelumnya. Tapi, itu adalah UN terakhir (untuk metode) yang seperti sekarang dilaksanakan," ujar Nadiem saat memaparkan program "Merdeka Belajar" di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Nadiem Makarim menyampaikan hal tersebut di depan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Jimmy Ramadhan Azhari/Dian Erika Nugraheny)