Mengaku Takut Dihantui, Nurdin Lakukan Ritual Ini Seusai Bunuh Istrinya
Seorang warga medapati pelaku melakukan hal yang tak biasa usai melakukan penikaman terhadap istrinya di keramaian.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pelaku Ungkap Motifnya Membunuh Istri
Nurdin, pria yang membunuh istrinya sendiri mengungkapkan alasannya berbuat sadis.
Kepada pihak kepolisian, Nurdin mengaku kalap karena korban kerap membantah larangan yang disampaikannya.
Nurdin beberapa kali melarang sang istri untuk tidak berteman dengan seseorang berinisial AS.
Diketahui AS merupakan sahabat Marsitah yang sempat bersama-sama meninggalkan rumah beberapa bulan yang lalu.
Khawatir istrinya kembali pergi meninggalkan rumah, Nurdin pun melarang Marsitah berteman dengan AS.
Namun larangan Nurdin tak diindahkan oleh sang istri.
• Perdana Lihat Penampilan Kece Rafathar saat Pakai Jas, Nagita Slavina Terpana hingga Ucapkan Ini
Hal itu membuat Nurdin emosi dan dikuasai amarah, sehingga ia berbuat sadis kepada Marsitah.
"Dia tidak menuruti kata saya, untuk tidak lagi berteman dengan AS" ujar Nurdin.
Nurdin takut istrinya tersebut kembali meninggalkannya bersama anak-anak.
Lantaran beberapa bulan lalu, selama 4 hari sang istri pergi ke Bengkulu bersama teman wanitanya AS.
"Saya takut dia kembali pergi bersama temannya AS, makanya saya larang mereka berteman,"ujarnya.
Sang Istri Sempat Menantang Nurdin untuk Membunuhnya
Dikatakan Nurdin, saat ia menjemput korban yang sedang bersama AS sepulang dari pasar, korban menolak.
Penolakan dari Marsitah rupanya meninmbulkan percekcokan antara Nurdin dan sang istri.
Saat itu Marsitah sempat menantang Nurdin untuk membunuhnya.
"Istri saya sempat mengatakan, dak usah jemput-jemput, kalo mau bunuh, bunuh," ujar Nurdin menirukan ucapan sang istri.
"Saya tusuk 8 kali, di perut, dada dan kepala,"tambah Nurdin.
• Dampingi Betrand Peto Belajar untuk Hadapi Ujian, Ruben Onsu Beri Wejangan Ini Pada Sang Putra
Pelaku Dikenal Jarang Bersosialisasi
Pelaku dikenal warga sebagai orang yang jarang bersosialisasi.
Oleh warga, Nurdin dikenal tak pernah membaur dengan masyarakat.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Desa Tanjung Besar, Muhin.
"Suami korban memang jarang sekali membaur dengan warga atau ngobrol-ngobrol," ujar Muhin.
Selain itu, Nurdin dinilai warga sebagai individu yang diduga memiliki gangguan kejiwaan.
"Dia memang tidak pernah terlihat kumpul-kumpul dengan masyarakat dan setahu saya dia memang kurang sehat," kata Dodi warga setempat.
(TribunJakarta/TribunSumsel)