Maukah Undur Diri Jika Miliki Idealisme Bertentangan dengan Jokowi, Stafsus: Jangankan Undur Diri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengangkat tujuh staf khusus milenial.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengangkat tujuh staf khusus milenial.
Menjadi staf khusus presiden, mereka ditanya apakah berani mengundurkan diri jika idealisme mereka akan bertentangan dengan Jokowi.
Pertanyaan tersebut diajukan oleh Peneliti Formappi Lucius Karrus dalam acara Q&A Metro TV pada Minggu (15/12/2019).
• Belva Ungkap Gaya Komunikasi Stafsus Milenial di Ring 1: Kita Goyang, Kita Dobrak, Kami Blak-blakan
"Berani enggak mengundurkan diri ketika misalnya idealisme Anda itu tidak terpenuhi oleh kebijakan yang dibuat oleh presiden," tanya Lucius Karus.
Kemudian, satu di antara Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara menjewab dirinya tak ragu untuk mengundurkan diri jika memang kebijakan Jokowi bertentangan dengan idealismenya.
"Ini sebenernya jangankan mengundurkan diri ketika kami diminta untuk ditelpon 'Mas Belva ditunjuk oleh presiden untuk menjadi Staf Khusus Presiden'," ungkap Belva.
Belva mengatakan, dirinya sudah sejak awal bertanya pada pihak Istana, apakah tugas menjadi Staf Khusus Presiden bertentangan dengan idealisme mereka.
Sehingga, mereka tetap dapat menjaga independesi.
"Nggak cuma saya, tapi semua itu kita bilang dulu ini tugasnya apa, akhirnya ketemu Presiden berapa lama sekali, frekuensinya seperti apa dan apakah kami tetap bisa menjaga independensi kami," ujarnya.
Sehingga, dari awal pihaknya tidak serta merta menerima tawaran tersebut.