Tanggapi Polemik Ekspor Benih Lobster, Sujiwo Tejo: Ujung-ujungnya soal Ekonomi, Bukan Lingkungan
Budayawan Sujiwo Tejo memberikan komentar tentang pro kontra pelegalan benih lobster yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Budayawan Sujiwo Tejo memberikan komentar tentang pro kontra pelegalan benih lobster yang diwacanakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Sujiwo Tejo menilai faktor utama pro kontra adalah dari segi ekonomi, bukan melihat segi lingkungan.
Hal itu disampaikan 'Presiden Jancukers' dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/12/2019).
"Sekarang kita ribut soal lobster, ujung-ujungnya bukan soal lingkungan, tapi soal ekonomi. Binatang tidak dilihat haknya," ujarnya dikutip dari YouTube ILC.
Sujiwo Tejo menyebut masalah Hak Asasi Manusia (HAM) hanya berfokus dari segi manusia.
Sedangkan manusia tidak melihat hak asasi dari makhluk maupun ciptaan lain.
"Kalau kita menghukum orang yang mencemari sungai, apa karena kita yakin sungai punya hak asasi? Saya kira enggak."
"Karena kalau sungai tercermar, lingkungan rusak, manusia yang terkena dampaknya. Ini manusia macam apa."
"Kalau badak dibunuh, rantai makanan putus, lingkungan hidup terganggu, maka manusia yang kena. Bukan karena badak juga punya hak asasi," ujarnya.
Tanggapan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara perihal polemik pro kontra pelegalan ekspor benih lobster yang diwacanakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Sebelumnya, di masa Susi Pudjiastuti ekspor benih lobster merupakan hal yang dilarang.
Dilansir Kompas.com, Jokowi menyebutkan, yang perlu diperhatikan adalah efek kebermanfaatan yang dihadirkan untuk Indonesia.
"Yang paling penting, menurut saya, negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujar Jokowi saat ditanya wartawan setelah meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda di Kabupaten Kutai Kertanegara, Selasa (17/12/2019).