Tanggapan Para Guru Terkait Wacana Ujian Nasional Diganti Asesmen Kompetensi
Tanggapan para guru terkait wancana Ujian Nasional diganti Asesmen Kompetensi. Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
4. Guru SD Saraswati 1 Denpasar, Ni Ketut Sumawati
Guru SD Saraswati 1 Denpasar mengaku kurang setuju dengan wacana adanya pengganti UN.
"Ujian Nasional itu sebagai acuan kami di sekolah. Untuk menentukan nilai standar anak-anak, kemampuan anak-anak dan memacu kepada anak," tegasnya.
Setuju Tidak Setuju
1. Guru SMA Ahmad Riza
Ahmad Riza mengaku cukup bias dengan kebijakan tersebut.
Ia mengaku setuju, dan tidak setuju.
"UN yang kemarin tidak menentukan kelulusan, jadi ketika sekarang dihapus pun sepertinya tidak terlalu mempengaruhi psikologis anak?" katanya.
Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter
Nadiem Makarim menjelaskan pengertian program pengganti UN yaitu Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
Menurut Nadiem, program pengganti itu tengah dibahas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Pelaksanaan program tersebut akan berbasis komputer.
"Secara teknis, detailnya kita sedang membahas, tapi sudah pasti akan dilaksanakan melalui komputer," ujar Nadiem saat Rapat Koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang Tribunnews kutip dari YouTube Kompascom Reporter on Location, Rabu (11/12/2019).
Pelaksanaan berbasis komputer tersebut, menurutnya itu berdasarkan standar nasional yang sudah ditentukan.