Kaleidoskop 2019: Dinamika Politik Pemilihan Ketua MPR
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan ketertarikannya menjadi ketua MPR ketimbang menteri.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Persaingan perebutan kursi ketua MPR makin sengit lantaran Partai Gerindra juga ikut serta.
Partai eks Koalisi Indonesia Adil Makmur atau koalisi kubu Prabowo-Sandi ini juga terang-terangan mengincar kursi ketua MPR.
Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menyebut sebagai bentuk rekonsiliasi, harus diwujudkan oleh para wakil rakyat, terutama dalam menetapkan komposisi pimpinan MPR.
Dia menilai komposisi terbaik adalah Gerindra menduduki kursi Ketua MPR, sedangkan PDIP yang sudah pasti menduduki kursi Ketua DPR.
"Terutama oleh para pemimpin partai dalam menetapkan Ketua MPR. Dengan semangat tersebut, komposisi terbaik adalah Ketua MPR Gerindra, Ketua DPR PDIP, Presiden Joko Widodo," kata Sodik.
"Komposisi Ketua MPR dan DPR di atas tanpa harus terkait dan menunggu komposisi terakhir koalisi oposisi dan koalisi di pemerintahan karena rakyat dan bangsa Indonesia sudah memahami keberadaan dan posisi PDIP serta Gerindra, khususnya dalam pileg dan pilpres 2019-2024," imbuhnya.
Sosok yang diajukan partai pimpinan Prabowo Subianto itu adalah Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gerindra.
Dua hari sebelum pemilihan, yakni Selasa (1/10/2019), PKB mengumumkan Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR.
Sehingga pada akhirnya pertarungan menyisakan Golkar dan Gerindra.
Muzani berharap Bamsoet mengalah kepada dirinya.
Ia menegaskan Gerindra berhak mendapatkan kursi ketua MPR demi keseimbangan pemerintahan.
"Nanti mudah-mudahan Bamsoet mengalah untuk konsensus," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Kemudian Gerindra melakukan lobi-lobi politik ke fraksi yang ada di MPR agar mendukung calon mereka.
Golkar tak mau kalah. Jagoan mereka, Bamsoet bermanuver mengajak para pimpinan fraksi MPR makan siang di Hotel Fairmont, Senayan, pada Rabu (2/10/2019).