Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Isu Jokowi Tonjolkan 'Geng Solo' di Polri, Ini Tanggapan Moeldoko

Moeldoko menjelaskan pengangkatan seseorang untuk menduduki posisi tertentu pasti melewati sejumlah penilaian.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Soal Isu Jokowi Tonjolkan 'Geng Solo' di Polri, Ini Tanggapan Moeldoko
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko 

Ketiga, kata Neta, saat proses Pilpres 2019 sebagai Kapolda Metro Jaya, Gatot “cukup berdarah darah” mengamankan ibukota yang bolak balik diterjang aksi demo dan diwarnai kerusuhan.

“Di era Gatot sebagai Kapolda, Calon Presiden 01 Joko Widodo berhasil menang 4 persen mengalahkan Calon Presiden 02 Prabowo Subianto. Padahal saat itu capres 02 sangat dominan dan mendominasi ibukota,” ucapnya.

Di sisi lain lanjut Neta, hubungan Kapolri Idham Azis dengan Gatot cukup dekat sejak lama. “Idham memimpin Satgas Merah Putih dan Gatot memimpin Satgas Nusantara.

Bagi IPW , Tito, Idam dan Gatot adalah sahabat tiga serangkai. Mereka selalu terlihat bersama sama di saat senggang saat Tito menjadi Kapolri,” ungkap Neta.

Sedangkan pengganti Gatot, Nana Sujana ketika Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Nana menjabat Kapolresta Solo.

Prestasi Nana Sujana relatif biasa dan tidak ada yang menonjol.

Tampilnya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya menunjukkan Jokowi semakin hendak menonjolkan “Geng Solo” di Polri.

BERITA REKOMENDASI

Ini karena selain Nana, sebelumnya Listyo Sigit Prabowo, juga mantan Kapolresta Solo, terlebih dahulu promosi menjadi Kabareskrim.

Neta mengatakan tantangan berat yang harus dihadapi Nana Sujana di Polda Metro Jaya adalah kemacetan lalulintas yang luar biasa di Jakarta dan sempat “memperangkap” Presiden Jokowi dalam kesemrawutan lalulintas.

“Soal lalulintas ini perlu menjadi prioritas Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya,” katanya.

Selain itu kasus narkoba yang terus melonjak ancaman terorisme dan aksi demo, terutama dari kelompok radikal.

“Nana Sujana perlu aktif melakukan pendekatan kepada para ulama dan komunitas keagamaan, seperti yang dilakukan Gatot selama ini. Sedangkan kriminal lainnya di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih tergolong wajar,” ucap Neta.
 


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas