Daniel Tobing Pimpin Doa Persembahan untuk Palestina
Hal yang sama disampaikan Andi, salah panitia yang berasal dari Makassar. Ia mengatakan sangat bangga dengan kegiatan natal Komunitas Batak Bersatu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Daniel Lumban Tobing, memimpin doa persembahan untuk Palestina dalam perayaan Natal yang diselenggarakan Komunitas Batak Bersatu di gedung Mulia Raja, Jakarta Timur, Rabu (22/12/2019) malam.
Dalam doanya, Daniel mengatakan bahwa Palestina merupakan negara yang berdaulat.
Di dalam negara dan juga bangsa Palestina, tidak hanya hidup orang muslim.
Sebagai bangsa dan negara, juga hidup di dalam Palestina itu orang Kristen dan Yahudi.
"Komunitas Batak dukung perjuangan Palestina untuk berdaulat. Ini juga menunjukkan bahwa orang Batak tidak esklusif dan penuh toleransi," kata Daniel di hadapan ribuan yang hadir.
Dalam acara Natal yang dihadiri Batak Toba, Karo, Simalungun, Angkola, Pakpak, dan Mandailing yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ini pun terkumpul dana lebih dari Rp 33 juta untuk membantu perjuangan bangsa Palestina.
Inisiator cara Natal Batak Bersatu, Maruarar Sirait, mengatakan bahwa hal ini menujukkan rasa solidaritas yang tinggi orang Batak kepada kemanusiaan dunia. Maka Natal ini pun menghadirkan solidaritas sosial.
"Ke dalam Indonesia, kita bawa pesan persatuan Indonesia. Ke dunia luar, kita juga tunjukkan bahwa orang Batak mendukung perjuangan nilai-nilai kemanusiaan," ungkap Ara, demikian Maruarar disapa.
Hal ini juga, masih kata Ara, menunjukkan bahwa di balik sosok dan karakter orang Batak yang dikenal tegas dan pekerja keras, juga memiliki karakter yang toleran, tidak ekslusif dan penuh kebersamaan tanpa harus membedakan suku, agama maupun ras.
"Apalagi, UUD 1945 Indonesia jelas mencantumkan secara tegas bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa. dan karena itu pula UUD 1945 mengamanatkan kepada semua warga Indonesia bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," ungkap Ara.
Keterbukaan orang Batak pun ditunjukkan dengan susukan kepanitan acara natal Komunitas Batak Bersatu ini. Panitia bukan semata orang Batak, melainkan juda melibatkan etnis Jawa, Papua, Dayak, Makassar, Sunda dan China.
Tari misalnya. Ia panitia yang berasal dari suku Dayak. Ia bangga dilibatkan dalam kegiatan ini sebab semangatnya adalah semangat persatuan Indonesia.
Hal yang sama disampaikan Andi, salah panitia yang berasal dari Makassar. Ia mengatakan sangat bangga dengan kegiatan natal Komunitas Batak Bersatu ini.
Ia sendiri sangat kagum dengan Maruarar Sirait yang merupakan sosok inspiratif dalam menjaga keragaman Indonesia.
Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh Batak seperti Bupati Dairi Eddy Berutu, Bupati Humbang Dosmar Banjarnahor, Ketua Horas Halak Kita Dumoli Pardede dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom. Hadir juga tokoh agama Romo Benny Soesetyo.