Soal Natuna, Menteri Luhut Bilang Indonesia Tidak Akan Kompromi Menyangkut Kedaulatan
Hal itu disampaikan Luhut usai menyambangi Kantor Kemenko Polhukam usai Rapat Terbatas Tingkat Menteri di Istana
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi persoalan masuknya kapal-kapal ikan Cina di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Perairan Natuna Kepulauan Riau, Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan tidak akan pernah berkompromi dengan China.
Hal itu disampaikan Luhut usai menyambangi Kantor Kemenko Polhukam usai Rapat Terbatas Tingkat Menteri di Istana Merdeka Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2020) sore.
"Saya mau garisbawahi ya supaya clear. Kalau menyangkut kedaulatan kita tidak akan pernah ada kompromi. Itu saja. Kalau ada masalah di sana sini kita selesaikan," kata Luhut.
Ketika ditanya wartawan terkait dengan situasi terakhir di Natuna, Luhut mengaku belum mengetahui hal itu.
Baca: Indonesia Tambah Kapal Patroli di Perairan Natuna
Ia mengatakan, pemerintah telah bertindak tegas untuk mebgusir kapal-kapal ikan dan coast guard Cina dari ZEEI.
"Kan sudah kita minta pergi. Tidak ada pemerintah itu mau negosiasi soal batas wilayah," kata Luhut.
Baca: Soal Natuna, Mahfud MD Tegaskan Tak Akan Perang Lawan Cina, Tapi Menolak Jalur Diplomasi
Sebelumnya, Luhut juga sempat memberikan pandangannya terkait persolan di Natuna dengan membela Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, soal tudingan saat ini banyak kapal asing masuk dan mengambil ikan di perairan Natuna.
"Saya mau jelasin, jangan dibilang zaman Pak Edhy jadi banyak kapal asing masuk, itu tidak benar. Saya ulangi sekali lagi, itu tidak benar karena kami punya data lengkap," ujar Luhut di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Menurut Luhut, Kementerian Kelautan dan Perikanan di bawah kendali Edhy masih melakukan pengawasan dan bergerak dalam menangani kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia secara ilegal.
"Memang intensitas cost guard kita belum bisa ke yang lain (seluruh wilayah), karena jumlah kapal juga terbatas. Jadi bukan karena cost guard yang kurang bekerja setelah Pak Edhy, saya ikuti betul itu," ucap Luhut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.