Ternyata Kapal China Ada di Natuna Sejak 2016, Mas Achmad: Mereka Disubsidi Pemerintah Negaranya
Mas Achmad Santosa mengungkapkan, kapal nelayan China sudah berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sejak Februari-Maret 2016.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Satuan Tugas 115 Mas Achmad Santosa mengungkapkan, kapal nelayan China sudah berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sejak Februari-Maret 2016.
Pernyataan tersebut disampaikan Mas dalam acara Primetime News yang diunggah dikanal YouTube MetroTV News, Selasa (7/1/2020).
"Saya mencatat Februari-Maret 2016 sudah ada kapal-kapal ikan asing China," ungkap Mas Achmad.
"Pada 2017 ada, Juni-Agustus 2018, kemudian Januari 2019, terus terakhir kemarin Desember dan Januari ini," terangnya.
Menurut Mas, Kapal-kapal tersebut disubsidi oleh pemerintah China.
"Kenapa mereka terus ada dan masuk ke ZEE kita? Karena memang mereka ini disubsidi oleh pemerintah negaranya," ungkap Mas Achmad.
"Jadi disubsidi dalam bentuk BBM," tambahnya.
Tak hanya itu, para nelayannya telah diberi bekal pengetahuan untuk menangkap ikan serta membela laut mereka.
"Nelayan-nelayannya memang dilatih oleh Pemerintah China," ujarnya.
"Jadi dilatih betul untuk tidak hanya saja mereka menangkap ikan, tetapi mereka juga boleh dibilang membela laut yang mereka klaim sebagai lautnya mereka, sangat di support," paparnya.
Menurut Mas Achmad, kehadiran kapal-kapal asing China juga dipicu oleh kurangnya kehadiran nelayan Indonesia di Natuna.
"Dan jujur saja bahwa dahulu memang presensi dan okupasi kehadiran nelayan-nelayan kita itu tidak cukup banyak, belum maksimal," ungkap Mas.
Padahal dalam diplomasi internasional kehadiran ini merupakan kata kunci yang harus dimenangkan.
"Kehadiran aparat penegak hukum laut kita di sana melakukan patroli setiap hari di sana," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.