Mulai Tengah Malam Ini Jadwal Gerhana Bulan Penumbra, Puncak Gerhana Pukul 02.10 WIB
Jadwal Gerhana Bulan Penumbra mulai Sabtu dini hari annti, puncak gerhana pukul 02.10 WIB
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Jadwal Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020 dini hari ini.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam keterangan tertulis di laman resminya telah menerbitkan fase hingga jadwal gerhana bulan dapat teramati.
Nantinya, seluruh wilayah di Indonesia dapat mengamati peristiwa Gerhana Bulan Pnumbra berikut fase-fasenya.
BMKG, dalam rilisnya menjelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, sebagian kecil Amerika bagian Timur Laut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.
Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di Amerika Utara bagian Barat Laut, Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur.
Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.
Indonesia amati Penumbra
Gerhana Bulan Penumbra teramati di Indonesia pada 11 Januari 2020.
Untuk Waktu Indonesia Barat (WIB), fase gerhana mulai pada pukul 00.05 WIB.
Lalu puncak gerhana akan berlangsung pada pukul 02.10 WIB.
Sementara fase gerhana berakhir tepat pada pukul 04.14 WIB.
Pada gambar di atas, ditampilkan Peta Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 di Indonesia berikut waktu kejadiannya.
Garis miring bertanda P1 yang melewati Maluku menunjukkan proses Gerhana mulai (P1 ) bersamaan waktunya dengan waktu terbit Bulan di lokasi yang ditandai garis tersebut.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, di sebelah Barat garis P4 tersebut seluruh proses Gerhana Bulan akan bisa diamati.
Hal ini mengingat Bulan belum terbenam ketika fase Gerhana berakhir (P4) terjadi.
Adapun pengamat yang berada di sebelah Timur garis P4 akan mengamati Bulan dalam fase Gerhana penumbra saat Bulan terbenam.
Sementara pada peta Gerhana Bulan Penumbra di seluruh dunia dapat dilihat pada gambar di atas.
Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut, seluruh proses gerhana dapat dilihat di Asia, Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Afrika bagian Barat, Samudera Atlantik, sebagian kecil Amerika bagian TimurLaut, dan sebagian kecil Amerika Selatan bagian Timur.
Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati diAmerika Utara bagian Barat Laut,Samudera Pasifik bagian Barat, dan sebagian besar Australia bagian Timur.
Gerhana ini tidak akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Amerika dan Samudera Pasifik bagian Timur.
Gerhana Bulan Selanjutnya
Gerhana Bulan Penumbra 11 Januari 2020 ini merupakan anggota ke-16 dari 71 anggota pada seri Saros 144.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 30 Desember 2001.
Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra21 Januari 2038.
Salat Gerhana
Gerhana bulan penumbra akan berakhir pada pukul 04.14,4 WIB.
Dengan demikian, gerhana bulan penumbra yang terjadi pada Sabtu dini hari nanti berlangsung selama 4 jam 8,7 menit.
Dengan adanya fenomena alam ini, umat Islam diimbau untuk melaksanakan salat gerhana atau salat khusuf.
Sebaiknya, salat gerhana bulan penumbra dilakukan secara berjemaah di masjid.
Setelah salat, diakhiri dengan dua khutbah yang disampaikan oleh khatib.
Lantas, bagaimana hukumnya bila melaksanakan salat gerhana bulan secara sendiri?
Dikutip dari Islami.co, Imam an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh Muhadzzab menjelaskan, shalat gerhana, baik bulan maupun matahari, bisa dilaksanakan sendirian, tanpa jemaah.
Pasalnya, khutbah hanya merupakan sunnah, bukan syarat sah.
حَدِيثُ عَائِشَةَ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ وَاتَّفَقَتْ نُصُوصُ الشَّافِعِيِّ وَالْأَصْحَابِ عَلَى اسْتِحْبَابِ خُطْبَتَيْنِ بَعْدَ صَلَاةِ الْكُسُوفِ وَهُمَا سُنَّةٌ لَيْسَا شَرْطًا لِصِحَّةِ الصَّلَاةِ قَالَ أَصْحَابُنَا وَصِفَتُهُمَا كَخُطْبَتَيْ الْجُمُعَةِ فِي الْأَرْكَانِ وَالشُّرُوطِ وَغَيْرِهِمَا سَوَاءٌ صَلَّاهَا جَمَاعَةٌ فِي مِصْرٍ أَوْ قَرْيَةٍ أَوْ صَلَّاهَا الْمُسَافِرُونَ فِي الصَّحْرَاءِ وَأَهْلُ الْبَادِيَةِ وَلَا يَخْطُبُ مَنْ صَلَّاهَا مُنْفَرِدًا
“Hadis Aisyah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serta ketetapan Imam as-Syafii dan para pengikutnya telah bersepakat atas kesunnahan dua khutbah setelah salat gerhana.
Dua khutbah tersebut hanyalah sunnah, bukan menjadi syarat sahnya salat.
Dua khutbah ini sama dengan khutbah Jumat dalam rukun, syarat dan selainnya, baik dilaksanakan berjamaah di kota besar maupun di desa, atau musafir di padang pasir maupun di perkampungan.
Sedangkan orang yang salat sendirian tidak perlu melakukan khutbah."
Dari pendapat Imam an-Nawawi tersebut bisa disimpulkan, khutbah bukanlah menjadi syarat sah salat.
Sehingga orang yang melakukan salatsendirian tidak perlu berkhutbah atau mendengarkan khutbah.
Tata cara mengerjakan salat gerhana bulan sendirian sama dengan tata cara salat gerhana bulan berjemaah.
Bedanya, tidak perlu melakukan khutbah.
Berikut tata cara salat gerhana bulan sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari situs Kemenag:
1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram seperti salat biasa
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan di-jahr-kan (perdengarkan) suaranya.
4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya
5. Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
6. Setelah I’tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua lebih singkat dari pertama).
7. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
8. Bangkit dari ruku’ (i’tidal)
9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
10. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Tasyahud
12. Salam.
Berikut niat salat gerhana bila dilakukan sendirian:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala."
Inilah niat salat gerhana bila dilakukan secara berjemaah dan menjadi imam:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Berikut niat salat gerhana secara berjamaah dan menjadi makmum:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Tentang Gerhana Bulan Penumbra
Masih dikutip dari BMKG, seluruh proses gerhana bulan penumbra pada Sabtu (11/1/2020) dini hari nanti dapat dilihat di Asia, termasuk di Asia.
Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dapat mengamati Gerhana Bulan Penumbra walau tidak seluruh proses Gerhana Bulan Penumbra diamati.
Untuk wilayah Indonesia barat, gerhana bulan penumbra dimulai lewat tengah malam hingga dini hari.
Sementara untuk wilayah Indonesia tengah dan timur, gerhana bulan penumbra dimulai dini hari dan berakhir pada saat fajar.
Berikut waktu kejadian Gerhana Bulan Penumbra, Sabtu (11/1/2020) dini hari:
- Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)
Gerhana Mulai (P1): 00.05,7
Puncak Gerhana (Puncak): 02.10,0
Gerhana Berakhir (P4): 04.14,4
- Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)
Gerhana Mulai (P1): 01.05,7
Puncak Gerhana (Puncak): 03.10,0
Gerhana Berakhir (P4): 05.14,4
- Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT)
Gerhana Mulai (P1): 02.05,7
Puncak Gerhana (Puncak): 04.10,0
Gerhana Berakhir (P4): 06.14,4
(Tribunnews.com/Chrysnha/Sri Juliati) (sumber Islami.co/M Alvin Nur Choironi)