Reaksi Prabowo, Diminta PA 212 Dicopot dari Kabinet Karena Dianggap Lembek soal Natuna
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menanggapi santai terkait adanya desakan agar dirinya dicopot dari Kabinet Indonesia Maju.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, masuknya kapal China ke ZEE Indonesia bisa diselesaikan secara baik.
"Ya kita cool saja, selalu saya katakan," ucap Prabowo.
Menyusul adanya peristiwa tersebut, Prabowo menyebut wilayah-wilayah strategis di Indonesia akan dibuat pangkalan penjagaan laut dari beberapa unsur.
"Tidak hanya di Natuna kita mau bikin pangkalan, di Indonesia Timur, di beberapa tempat strategis seluruh Indonesia," kata Prabowo.
Kata Fadli Zon
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menolak anggapan yang menyebutkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak tegas atau lembek menyikapi klaim China atas wilayah Natuna.
Menurut Fadli, Prabowo berusaha realistis dengan keadaan.
"Saya kira sebenarnya bukan lembek, tapi Pak Prabowo itu berusaha realistis," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Karena itu, Prabowo memberikan pernyataan realistis soal bagaimana mempertahankan wilayah tanpa melakukan perang terbuka.
"Situasi yang ada ini memang kita tidak mempunyai kekuatan-kekuatan secara de facto untuk melindungi wilayah kita, wilayah ekonomi kita yang ada di wilayah Natuna itu," ucapnya.
Lebih lanjut, Fadli menilai Prabowo terus berupaya meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia, terutama dalam merespons konflik Natuna.
"Jadi Pak Prabowo berusaha untuk bagaimana kita berangkat dari realitas dan terus memperkuat kekuatan kita di sana," kata Fadli.